TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSIS Semarang mampu membuat kejutan dengan meraih poin penuh di Makassar.
Laskar Mahesa Jenar menang tipis atas tuan rumah PSM di Stadion Mattoanging, Makassar, dalam partai tunda pekan 11, Rabu (11/9/2019).
Laskar Mahesa Jenar kemudian menjadi tim pertama yang meraih poin di Makassar pada musim 2019 ini.
Baca: PSIS Semarang Permalukan PSM Makassar di Stadion Mattoanging, Begini Strategi Kemenangan Tim Tamu
Baca: PSM Makassar Versus PSIS, Klok dan Ezra Walian Absen
Baca: PSM Makassar Vs PSIS Semarang, Menunggu Ketajaman Duet Top Skor Piala Indonesia
Dari total delapan laga kandang PSM, tujuh diantaranya sukses dihasilkan dengan kemenangan.
Pelatih PSIS Semarang Bambang Nurdiansyah membeberkan kunci kemenangan tim.
Ia menyebut roh permainan PSM berada di tangan Wiljan Pluim dan anak asuhnya berhasil mematahkan pergerakannya.
"Saya suruh Finky jaga ketat Pluim. Walaupun kecil si Finky, saya bilang matikan si cangkung (Pluim) itu," ungkap Bambang Nurdiansyah setelah laga.
Penjagaan ketat terhadap Pluim kemudian berhasil.
Dalam beberapa momen, Pluim memang nampak emosi setelah pergerakannya diganggu Finky.
Bambang berujar, ia mengetahui roh permainan PSM dari pertandingan Pasukan Ramang.
Utamanya kala menjamu Persela Lamongan di pekan 17 Liga 1 di Makassar beberapa waktu lalu.
"Kemarin saya mengamati pertadingan PSM lawan Persela saya nonton dan saya ulang lagi. Alhamdulillah anak-anak kerja keras dan Alhamdulillah ketik dia (Pluim) tidak berkembang PSM tidak berbahaya," papar Bambang.
Bambang menambahkan kunci lain bisa mengalahkan M Rahmat dan kawan-kawan adalah kedisiplinan anak asuhnya.
"Mungkin juga PSM menganggap enteng kita. Kitakan papan bawah ketika anak-anak main semangat PSM kaget pemainnya," pungkasnya.
Dengan kemenangan ini, PSIS naik empat peringkat keposisi 11 dengan 19 poin.