TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tidak begitu ramai. Seperti itulah pemandangan yang terlihat di Terminal Mallengkeri, Jl Mellengkeri, Makassar, Minggu (8/9/2019) siang.
Pantauan awak tribun pukul 14.30 Wita, sejumlah kendaraan plat kuning terlihat berjejer menunggu penumpang.
Para pengemudinya atau sang sopir asik ngobrol di bawah pohon.
Sesekali beberapa dari mereka berdiri dari tempat nongkrongnya, kala melihat pengendara motor berboncengan memasuki terminal.
Reuni Akbar Alumni SD SMP Nusantara Makassar Diwarnai Isak Tangis
Gubernur dan Wagub Sulsel Kompak Hadiri Dies Natalis Unhas, Rektor: Terimakasih!
Ingat Karakter Jin Wani Piro Dalam Iklan Rokok di TV? 10 Tahun Diperankan Totos Rasiti, Ini Profil
"Mau kemanaki bu," sapa seorang sopir dengan begitu ramahnya.
Namun, pengendara itu hanya menjawab," tidakji, adami langganangku," ucapnya menuju arah utara terminal atau jalur keluar yang tembus ke Jl Sultan Alauddin.
Lebih kurang 30 menit awak tribun di lokasi, hanya satu dua penumpang datang.
"Sepi kalau hari-hari begini, apalagi banyakmi yang online. Paling maupi puasa atau mau lebaran baru ramai ini terminal," kata seorang sopir yang dihampiri.
Senada dengan keluh sang sopir, petugas loket retribusi dari PD Terminal Mallengkeri, Muh Khairil, mengungkapkan hal yang sama.
Menurutnya, jika dibanding tahun sebelumnya, penurunan penumpang yang memasuki terminal Mallengkeri sangat signifikan.
Terlebih dengan hadirnya moda teansportasi online, yang kian diminati para pengguna jasa transportasi.
"Kalau dibilang sangat signifikan, ya signifikan penurunannya dibanding tahun lalu. Apalagi sekarang banyakmi online jadi kurangmi penumpang yang masuk terminal," ujar Mub Kahiril.
Kurangnya minat penumpang memasuki terminal itu bukan tanpa alasan.
Alasan Wanita di Video Vina Garut Tak Datang ke Pemakaman Suami, V Sempat Tak Rela Ditinggal Rayya
Bupati Adnan Nakhodai Kwartir Gerakan Pramuka Gowa
Besok, DPD Oraski Sulsel Dilantik di Hotel Demelia
Selain kehadiran moda transportasi online, layanan terminal seperti kursi tunggu juga kurang terawat.
Atap-atap di loket tunggu penumpang terlibat sudah banyak yang bolong.