TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE -- Bukit ini berada di pusat perkotaan Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Letaknya di belakang kantor kantor Bupati Majene dan disamping rumah jabatan Bupati Majene.
Berikut Jadwal Tahapan Pilkada Mamuju
Sudah 7 Tahun Pacaran Ditinggal Nikah, Pemuda Ini Nangis Tersedu-sedu di Rumah Mantan di Jeneponto
VIDEO Detik-detik Awal Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Ketahuan Penyebab Tabrakan
Pertumbuhan Ekonomi Bulukumba Menurun 5.05 Persen, Pengangguran Semakin Banyak
Ini yang Terjadi Kemudian Setelah Jamaluddin Ancam Bunuh Mantan Isterinya
Bukit ini menjulang setinggi 31 meter dari atas permukaan laut. Terlihat sangat menonjol di tengah pemukiman Kelurahan Pangaliali, Kecamatan Banggae.
Sekeliling kaki bukit berjejer rumah penduduk. Adapula pemukiman di separuh bagian atas bukit.
Nampak dari udara, bukit ini terlihat sangat eksotis. Bentuknya memanjang ke arah laut dengan bagian atas datar seperti dipapas perkakas.
Namanya Bukit Ondongan atau Buttu Ondongan.
Bukan hanya bentuknya yang sangat mengagumkan. Bukit ini juga memiliki nilai historis tinggi.
Disinilah tempat peristirahatan terakhir Raja dan Hadat Kerajaan Banggae.
Kompleks makam Raja dan Hadat Kerajaan Banggae itu berada diatas hamparan Buttu Ondongan.
Makam ini telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya sejak 4 Oktober 1999 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Prof Dr Juwono Sudarsono MA.
Ini merupakan area pemakaman Raja-Raja Banggae pada akhir abad ke-17 hingga 20.
Sesuai hasil kajian Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar, pada kawasan seluas 10.589 meter persegi ini terdapat 471 makam.
Makam Raja di tempat ini terbuat dari berbagai macam bebatuan. Mulai jenis batu padas hingga karang. Adapula yang terbuat dari balok atau papak kayu.
Yang lebih menarik, ragam hiasnya. Ragam hias makam berupa kaligrafi, geometri dan swastika. Itu terdapat pada nisan, pelipit jirat dan kijing makam.
Kompleks makam Raja dan Hadat Banggae ini dibagi lima sektor lokasi.
Pertama, sektor barat yang meliputi makam Raja Banggae bernama Makkidaeng Manguju To Matindo di Lanrisang dan kerabatnya.
Sektor tengah Utara, kawasan makam Raja Banggae, Lollang To Monge Alelanna dan kerabatnya
Sektor tengah selatan, Raja Banggae bernama Nyu'riang dan kerabatnya. Sektor timur barat, Raja Banggae, Sanggaria To Naung Anjoro dan kerabatnya.
Serta terakhir, sektor timur, terletak makam Raja Banggae, Mulla Panggandang To Matindo di Banggae dan kerabatnya.
Untuk merawat kompleks makam ini, Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar menugaskan enam juru pelestari budaya. Satu diantaranya yakni Idham.
Idham bersama rekannya rutin membersihkan area makam. Seperti mengangkat sampah hingga membersihkan makam dari lumut.
"Setiap pagi kita bersihkan," ujar Idham pada Tribun Timur, Selasa (3/9/2019).
Selain itu, Idham juga harus mengontrol dan memberikan pengarahan pada pengunjung.
Sebab dikhawatirkan pengunjung menduduki bahkan menginjak bebatuan makam tersebut.
"Bisa foto-foto, tapi jangan dinaiki," jelas Idham.
Kata Idham, pengunjung dapat mengakses ke area dalam makam. Namun harus melintas di jalur pejalan kaki yang disiapkan.
Makam Raja dan Hadat Banggae di Buttu Ondongan ini tak hanya dikunjungi pelajar maupun mahasiswa untuk belajar sejarah.
Selama ini juga banyak dijadikan lokasi foto. Termasuk foto prewedding bagi pasangan yang ingin melangsungkan pernikahan.
Untuk foto prewedding, terdapat taman yang luas di samping makam. Itu sering dijadikan lokasi foto. Tambah indah dengan background laut di pesisir Majene.
Adapula rumah tradisional yang dibangun di kompleks makam. Itu juga menjadi daya tarik untuk menghasilkan foto prewedding yang sangat indah. (Tribun Majene.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, @edyatmajawi
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Berikut Jadwal Tahapan Pilkada Mamuju
Sudah 7 Tahun Pacaran Ditinggal Nikah, Pemuda Ini Nangis Tersedu-sedu di Rumah Mantan di Jeneponto
VIDEO Detik-detik Awal Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Ketahuan Penyebab Tabrakan
Pertumbuhan Ekonomi Bulukumba Menurun 5.05 Persen, Pengangguran Semakin Banyak
Ini yang Terjadi Kemudian Setelah Jamaluddin Ancam Bunuh Mantan Isterinya