Malam-malam, JK Panggil Pansus Hak Angket DPRD Sulsel

Penulis: Saldy Irawan
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pertemuan JK bersama Pansus Hak Angket DPRD Sulsel

"Banyak media yang menanyakan, selalu bertanya setelah bapak berhenti Wapres, mau apa kegiatannya," JK menirukan pertanyaan wartawan di istana kepresidenan.

"Saya jawab, mau kembali aktif di sosial, pendidikan dan keagamaan. Saya masih di PMI saya juga di Dewan Masjid," katanya.

Ia mengatakan dirinya akan lebih banyak menghabiskan waktu di Makassar saat masa jabatannya berakhir sebagai Wapres.

Mantan Menteri Perekonomian ini mengungkapkan bahwa Sulsel ini adalah provinsi yang memiliki potensi yang sangat besar.

Menurutnya sangat disayangkan jika tidak dikelola dengan baik. Apalagi terhambat gegara persoalan yang seharusnya tak perlu dipersoalkan.

Ia pun meminta agar semua harus rembug atau duduk bersama jika terjadi hal - hal yang dicurigai ada keganjalan dalam proses pembangunan di Sulsel.

Ekonomi Sulsel lanjut JK saat ini adalah provinsi yang pertumbuhan ekonominya lebih dari provinsi yang ada di Indonesia.

Hal itu tambahnya harus dijaga bersama, seiring ere digitalisasi yang sedang menggerogoti dunia.

Agenda dinner yang digelar di kediaman JK ini tanpa pembahasan Sidang Hak Angket yang sedang bergulir di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel. Meski dalam undangan yang tersebar untuk agenda silaturahmi ini, juga ditujukan kepada Panitia Khusus (pansus) Hak Angket DPRD Sulsel.

Undangan silaturahmi di kediaman JK bernomor ; 005/428/DPRD/ 2019, juga mengundang Gubernur Sulsel M Nurdin Abdullah, Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, para Ketua Fraksi, dan Ketua Partai di Sulsel.

Gubernur Sulsel M Nurdin Abdullah mengaku jika pertemuan ini sangat mencerahkan.

",Pak JK dikenal sebagai tokoh dari timur. Pak JK itu orang tua kita, kami diberikan sebuah spirit (semangat)," katanya.

Ia menjelaskan JK memberikan pesan kepada seluruh hadirin bahwa tantangan kedepan itu akan lebih besar dibandingkan sekarang, olehnya itu solidaritas dan kolaborasi harus dijunjung tinggi.

Terkait hak angket, Nurdin menegaskan bahwa JK enggan ikut campur secara teknis mengenai hal tersebut.

"Pak JK tidak mencampuri. Tetapi beliau menyarankan supaya apapun keputusannya supaya kita saling menghargai," ujar Nurdin.

Halaman
123

Berita Terkini