Syamsuddin Radjab: Generasi Milenial Aset Masa Depan Partai Politik

Penulis: Muh. Hasim Arfah
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diskusi Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) mendiskusikan hal itu dengan tema Potensi Anggota DPR RI Milenial Bagi Penguatan Partai Dan Demokrasi. Sebagai narasumber adalah Pengamat Politik dan Hukum Universitas Muslim Indonesia, Syamsuddin Radjab, Anggota DPR RI terpilih Dapil Jabar IX, Farah Puteri Nahlia, dan Anggota DPR RI terpilih dapil Sultra, Fachry Pahlevi Konggoasa.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -  Generasi Milenial menjadi pilihan menarik untuk diperbincangkan di forum-forum seminar dan diskusi publik.

Hal itu terungkap dalam diskusi Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) mendiskusikan hal itu dengan tema "Potensi Anggota DPR RI Milenial Bagi Penguatan Partai Dan Demokrasi."

Sebagai narasumber adalah Pengamat Politik dan Hukum Universitas Muslim Indonesia, Syamsuddin Radjab, Anggota DPR RI terpilih Dapil Jabar IX, Farah Puteri Nahlia, dan Anggota DPR RI terpilih dapil Sultra, Fachry Pahlevi Konggoasa.

Baca: Syamsuddin Radjab Beri Tiga Poin Penting Pasca Pelantikan Prof Hamdan Juhannis

Baca: Syamsuddin Radjab: Sumpah Pemuda Jadi Spirit Lahirnya Konsesus Dasar Indonesia

Baca: Syamsuddin Radjab Harap Hak Angket DPRD Sulsel Tetap Didorong

Syamsuddin mengatakan generasi milenial merupakan aset masa depan bagi partai politik.

Harus ada pemahaman dan konsepsi ideologi kepada merek. Juga berikan mereka kebebasan menyampaikan pemikirannya, termasuk ketika mereka mengkritik partainya.

"Demokrasi yan kuat tak bisa lepas dari partai politik yang kuat. Kalau yang menjalankan pertai tidak sesuai dengan ideologi harus dikritisi. Dan generasi milenial ini adalag aset, tunas kepemimpinan partai politik," ujar Syamsuddin via rilis ke Tribun.

Dalam kesempatan itu, Syamsuddin juga menyoroti fenomena politisi pindah partai.

Dia mengatakan politisi yang menjadi "kutu loncat" disebabkan karena sistem demokrasi yang mengarah pada liberalisme dan kurangnya pemahaman kader terhadap ideologi partai itu sendiri.

"Pemilu hari ini terpilih (sebagai Anggota DPR) tapi di pemilu berikutnya pindah. Ini karena mission atau ideologi. Politisi-polotisi begini ini banyak. Bahkan beberapa keder dibajak, entah karena dibajak melalui intrumen hukum atau karena dibiayai," tukas dia.

Untuk menghindari "politisi kutu loncat", Syamsuddin menyarankan agar pihak-pihak yang hendak menjadi kader partai harus berpikiri secara matang. Perlu dipahamai ideologi partai sebelum resmi berkarir di dunia politik.

"Masuk partai tidak mudah, panjang prosesnya. Harus ada komitmen yang kuat kalau masuk partai. Memilih partai itu hanya sekali. Pahami konsepsi dan ideologi partainya sebelum masuk," kata dia.

Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Jenggala Center ini juga menyarankan agar partai politik lebih memprioritaskan kadernya sendiri ketika ada momentum kontestasi politik, baik tingkat nasional maupun lokal

"Karena kader partai yang selama ini mengabdi membesarkan partai tapi ketika ada mpmentum politik lokal seperti apilkda, steak holder internal partai sama perlakuannya dengan kader non partai. Pertanyaannya, untuk apa saya mengabdi di partai ini," katanya.

Sementara itu, Farah Puteri Nahlia menyarankan agar generasi milenial lebih giat belajar ketika hendak menjadi politisi jika bertujuan untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Sebagai politisi muda dan terpilih sebagai anggota parlemen pusat, Farah menegaskan selama kampanye dirinya banyak belajar dan mendengar masukan strategi dari koleganya.

"Saya alhamdulillah bisa menambah kursi. Suaranya bertambah. Ini merupakan pencapaian luar biasa karena sebelumnya tidak begini," katanya.

Lebih jauh, Farah kemudian berbicara karakteristik generasi milenial. Baginya, karakteristik mereka adalah unik, terbuka, kreatif dan inovatif serta tidak mudah terpaku pada satu keputusan.

"Menurut saya anak muda layak duduk di parlemen, mempekuat demokarasi yang lebih baik," katanya. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

Baca: Model Cantik Fenny Steffy Burase Buka-bukaan Alasan Jatuh Cinta Kepada Pak Gubernur dan Curhat Istri

Baca: Presiden Jokowi Pakai HP iPhone, Bandingkan Punya Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Baca: Lowongan Kerja SMA D3 S1 - Jasa Raharja Buka Program Magang, Dapat Uang Saku & Beasiswa, Info Resmi!

Baca: Anaknya Membunuh, Ibu Anggota TNI Prada Deri Permana Bertingkah Begini Depan Ibu Korban Vera Oktaria

Baca: Curhat Pilu Mulan Jameela, Lihat Cara Cari Duit saat Ahmad Dhani Eks Suami Maia Estianty Dipenjara

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Baca: Terungkap Krisjiana Baharudin Suami Siti Badriah Bukan Orang Biasa, Dekat Yusril Ihza Mahendra

Baca: Persib Kalah Lagi, Robert Alberts Sesalkan Gol Barito Putra di Menit Terakhir

Baca: Community Shield 2019 - Man City Juara, Kalahkan Liverpool Lewat Adu Penalti. Lihat Video Gol-gol!

Baca: Jembatan Gantung 75 M Tompobulu Sinjai-Bontocani Bone Sudah Bisa Dilewati Kendaraan Sepada Motor

Baca: Ini Identitas Sopir Angkot Pelaku Pembunuh Gadis Cantik Alumni IPB, Amelia Ulfa, Hasil Otopsi!

Baca: Agnez Mo Tidak Sembarang Bergaul dengan Orang, Lihat Saja Sosok Teman Dekatnya Ini, Foto-fotonya

Berita Terkini