TRIBUN-TIMUR.COM - Mahasiswi diperas teman Facebook seusai pamer buah dada sambil video call WhatsApp, kronologi.
Akibat terlalu mudah percaya kepada orang baru dikenalnya, seorang mahasiswi jadi korban kejahatan.
Dia diperas setelah melakukan perbuatan mesum.
Seorang mahasiswi berinisial M di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, menjadi korban pemerasan setelah nekat telanjang dada saat video call menggunakan aplikasi video call WhatsApp.
Semula M tergiur bayaran Rp 3 juta yang ditawarkan pelaku VT (21) yang dikenalnya dari media sosial Facebook.
Namun, itu ternyata hanyalah akal-akalan VT.
Yang terjadi kemudian malah sebaliknya, VT juga meminta sejumlah uang kepada M agar video call yang dia rekam tidak disebarluaskan.
Berikut 5 fakta kasus pemerasan tersebut:
1. Kenalan di Facebook
VT dan M berkenalan di Facebook pada Juni 2019.
Lalu mereka intens berkomunikasi hingga pada 3 Juli 2019, VT menjanjikan uang Rp 3 juta, jika M mau memperlihatkan tubuh bagian atasnya saat video call.
"Pelaku dan korban berkenalan di Facebook pada Juni 2019. Kemudian pada 3 Juli 2019 melakukan video call dengan janji dibayar Rp 3 juta. Kompensasinya korban memperlihatkan tubuh bagian atasnya," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kepulauan Bangka Belitung Kombes Indra Krismayadi.
2. Dijanjikan uang Rp 3 juta
M mau menuruti kemauan VT untuk membuka baju saat video call pada 3 Juni 2019 lalu, karena tergiur janji VT yang akan memberikan yang sebesar Rp 3 juta.
Saat video call, M membuka baju bagian atas dan VT juga sempat melakukan onani.