TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG-Masih ada warga Bantaeng tidak mendapatkan Beras Sejahtera (Rastra).
Hal itu juga dialami seorang janda Samsia (40), beranak empat orang.
Samsia, dan anak-anaknya tinggal di sebuah rumah, berdinding seng, dan dipoles warna kuning.
Tepatnya di Jl Pahlawan Cabodo, Lorong 5, Kecamatan Bissappu, Kelurahan Bonto Sunggu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Penemuan Bayi Laki-laki di Kolong Rumah, Gegerkan Warga Tompobulu Maros
Badan Melepuh, Bocah Asal Masolo Pinrang Ini Butuh Uluran Tangan Anda
Pelatihan Bagi Penerima PKH Desa Bonto Birao Pangkep
Di tempat itulah mereka menghabiskan waktu istirahat dan beraktivitas.
"Saya pernah mendapat bantuan beras selama satu tahun, tapi tidak tahu apa penyebabnya tiba-tiba dihentikan di Kelurahan,"katanya kepada Tribunbantaeng.com, Sabtu (27/7/2019)pagi.
Dia mengaku malu dan memilih tidak ikut protes apa alasan lurah menghentikan.
Perempuan yang ditinggal sang suami sejak tahun 2017, hanya mengharapkan bantuan.
"Jadi untuk kebutuhan sehari -hari, dibantu oleh menantu yang kerja serabutan. Biasa juga kakak kirim uang Rp 500 ribu perbulan, "ujarnya.
Uang itulah digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Samsia juga menuturkan bahwa sehari memasak dua liter beras.
Penemuan Bayi Laki-laki di Kolong Rumah, Gegerkan Warga Tompobulu Maros
Badan Melepuh, Bocah Asal Masolo Pinrang Ini Butuh Uluran Tangan Anda
Pelatihan Bagi Penerima PKH Desa Bonto Birao Pangkep
Keseharian Samsia, hanya sebagai ibu rumah tangga. Namun punya semangat besar untuk membuka usaha.
"Rencana mau buka usaha tapi butuh modal. Jika ada yang beri modal maka mau jual kacang dan krupuk lalu di titip di Warung makan,"tuturnya.
Dia berharap ada bantuan rumah layak huni dan rastra.
"Mudah-mudahan Pemerintah mengerti dengan keadaan saya dan keluarga,"jelasnya.