"Saya lewat sini bersama Bung Karno. Saya berbicara sangat dekat dengan Bung Karno untuk menyampaikan bukti keterlibatan Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam pemberontakan bersenjata," kata Pontjo menirukan ucapan Soeharto kala itu.
Pontjo menyebutkan, saat itu Soeharto mengaku sudah membawa barang bukti berupa senjata Tjung yang berhasil dirampas dari tangan Pemuda Rakyat di Lubang Buaya, setelah RPKAD masuk ke wilayah Halim.
"Bantuan senjata jenis ini dari RRC mengemuka ketika PKI mengusulkan dipersenjatainya kaum buruh dan petani sebagai Angkatan Kelima," ujar Pontjo.
Baca: Tersangka Fee 30 Persen Bisa Bertambah, Polda Sulsel: Jika Erwin Mau Bernyanyi
Baca: Berikut Lima Terperiksa Dipanggil Pansus Hak Angket Hari Ini
Baca: Cerita Nurdin Abdullah Bergegas Salami Puang Makka
Saat itu, Presiden Soekarno dalam kondisi sangat berkuasa.
Oleh karena itu, Soeharto pun berusaha meyakinkan Soekarno bahwa dirinya tidak bermaksud merebut pengaruh, dan kekuasaan dari tangan Soekarno.
Soeharto juga ingin menunjukkan bahwa PKI-lah yang berada di balik semua itu.
"Pak, ini bukti bahwa PKI mengkhianati Bapak," kata Pontjo menirukan ucapan Soeharto kepada Soekarno.
Bahkan, saat itu Soeharto juga sempat mengulangi kalimatnya kepada Soekarno.
"Saya waktu itu menghadap Panglima Tertinggi, kan?" kata Pontjo lagi-lagi menirukan perkataan Soeharto.
Dalam hati Pontjo pun bertanya-tanya tentang alasan Soeharto menceritakan masalah itu kepadanya.
"Yang pasti peristiwa itu menambah keyakinan saya bahwa Pak Harto sudah mengingatkan Bung Karno tentang pengkhianatan yang dilakukan PKI," tutup Pontjo.
Pemain film "Pengkhianatan G30S/PKI" ungkap alasan Soeharto tak pernah gunakan bahasa asing saat pidato
Dalam berbagai kesempatan, Soeharto tidak pernah menggunakan bahasa asing saat berpidato.
Soeharto memang selalu berpidato menggunakan bahasa Indonesia.
Hal itu berbeda dengan Soekarno.