'Begal' Payudara Bule, Oknum Guru ini Dibekuk Polisi, Begini Penjelasan Pelaku

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepolisian Mergangsan menunjukkan barang bukti yang digunakan SP saat melakukan perbuatan asusila di Polsek Mergangsan, Selasa (16/7/2019)

TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang oknum guru diamankan Polsek Mergangsan.

Bukan tanpa alasan, SP (37) seorang guru SD swasta di Kota Yogyakarta tersebut diamankan karena berbuat asusila.

Kapolsek Mergangsan, Kompol Tri Wiratmo mengatakan hampir satu bulan jajarannya memburu SP.

Akhirnya berkat bantuan CCTV dan kerjasama dengan warga Prawirotaman, SP berhasil diamankan.

Warga Seyegan, Sleman tersebut melakukan dua kali perbuatan asusila.

Perbuatan asusila tersebut dilakukan dengan memegang payudara turis asing dengan mengendarai kendaraan roda dua.

"Menurut pengakuannya, pelaku sudah melakukan dua kali. Setelah dicocokan dengan laporan kami, benar adanya. Dilakukan pada tanggal 13 dan 29 Juni 2019,"

"Korbannya adalah turis dari Australia dan Belanda, yang memang sedang berlibur di Yogyakarta," katanya saat jumpa pers di Polsek Mergangsan, Selasa (16/7/2019).

 

"Perbuatan pelaku memang sangat meresahkan, karena beberapa kali ada korban, dan turis asing,"

"Maka kami minta warga untuk mengawasi, kalau ada orang yang mencurigakan, atau yang mondar-mandir," sambungnya.

Untuk memastikan keamanan gang Batik, Prawirotaman I, jajaran Polsek Mergangsan meningkatkan patroli.

Pihaknya pun terus bekerjasama dengan masyarakat dan memasang CCTV.

Pupus Harapan Prabowo-Sandi, MA Kembali Tolak Kasasi Mereka Terkait Dugaan Kecurangan Pilpres 2019

Masuk Bursa Calon Ketua DPRD Makassar, Irwan Djafar: Kita Serahkan ke Partai

Tak Putus Dirundung Cobaan, Robert Alberts Pusing Pemain Persib Silih Berganti Absen Saat Lawan PSIS

Pemkab Mamuju Bakal Sulap Gedung DPRD Lama Jadi Manakarra Tower

Bahas Mubes, Alumni Teknik Elektro Unhas Kumpul di Rumah Andi Unggul Attas

Sambil tertunduk dan berbalut masker, SP mengaku khilaf dan iseng.

Ia pun saat itu memang sedang melintas di daerah Prawirotaman.

"Cuma iseng, khilaf. Pas lewat Prawirotaman, orang asing biasanya cantik-cantik dan berbaju terbuka. Tetapi tidak ada unsur nafsu, cuma iseng," ujarnya.

Ayah satu anak itu pun merasa menyesal atas perbuatannya.

Ia tak menyangka perbuatannya berujung penjara.

"Menyesal, karena akibatnya jadi seperti ini. Kemungkinan nanti akan resign, sementara ini belum," tambahnya.

Halaman
12

Berita Terkini