Tersangka Gegara bagi-bagi Sarung, Caleg DPRD Sulbar ini Malah Ancam Bawaslu

Penulis: Hasan Basri
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Caleg DPRD Sulawesi Barat Haris Sinring melakukan klarifikasi atas tudingan dirinya melakukan money politik dalam Pileg Sulbar.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Caleg DPRD Sulawesi Barat, Haris Sinring ancam bakal melaporkan balik Badan Pengawas Pemilu ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Politisi ini menilai Bawaslu blunder dan tidak cermat dalam mengeluarkan keputusan.

Hal membuat Haris  ditetapkan sebagai tersangka dalam pemilihan calon legislatif di daerah setempat.

Haris Salim dituding melakukan pelanggaran pemilu karena membagikan sarung kepada warga.

Ternyata Begini Ulah Penumpang Penyebab Kecelakaan di Tol Cipali, Tak Hanya Karena Sopir Ngantuk

 DPD Sulbar Tolak Rencana Kongres Luar Biasa Partai Demokrat

Kasus ini kemudian masuk ke tahap dua di kejaksaan.

"Kita akan laporkan balik Bawaslu ke DKPP," kata Haris Sinring kepada wartawan, Senin (17/06/2019).

Haris menggap penetapan dirinya sebagai tersangka terkesan dipaksakan dan sarat akan muatan politis.

Menurut caleg dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), di Daerah Pemilihan (Dapil) IV Sulbar, sarung yang dibagikan kepada warga bukan dirinya.

sarung itu dari  salah seorang simpatisannya langsung yang menginginkannya duduk kembali di kursi legislatif untuk periode ke dua.

"Bukan dari saya tapi simpatisan yang lakukan. Saya tidak tahu kapan karena bukan saya yang bagikan," tegasnya.

TRIBUNWIKI: 6 Rumah Makan Populer di Jl Mappanyuki Makassar, Nomor 5 dan 6 Hidangan Khas Sulsel

Sekuriti SDN 2 Karema Mamuju Laporkan Rekannya ke Polres

Meskipun ada pembagian sarung kata dia, itu tidak masuk dalam kategori pelanggaran pemilu sebagaimanana pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomor 23 tahun 2018 tentang kampanye Pemilu.

"Selama tidak melewati batas angka yang ditentukan dalam PKPU yakni sebanyak 60.000, maka itu bukan pelanggaran," ujarnya.

Caleg petahana peraih suara terbanyak di Gerindra Dapil 6 DPRD Sulbar ini menilai, proses penanganan dugaan pelanggaran kepada dirinya atas kasus tersebut sangat tendensius dan tidak adil.

"Yang saya sayangkan Bawaslu tidak merujuk pada persoalan tersebut. Pemeriksaan dua kali di Bawaslu, di Gakumdu 1 kali. Menurut saya sangat diskrimintif dan sangat dipaksakan, saya mengira kasus ini sarat akan muatan politik.

Kendati demikian, Haris Salim tetap memghargai proses hukum yang tengah berjalan.

Halaman
12

Berita Terkini