Senyawa itu menghasilkan fitohormon yang mampu mempercepat pertumbuhan akar tanaman, mengurangi penyakit dan sekaligus menyediakan unsur hara seperti P, Fe, S dan Cu.
Ika menambahkan “Biostimulan ini tidak hanya dapat diaplikasikan pada tanaman kopi tapi juga ke tanaman lain seperti tanaman hortikultura, tanaman pangan maupun tanaman perkebunan lainnya.
Cara pengaplikasiannya pun cukup mudah hanya dengan mencampurkan 25 mL biostimulan Rikarmea ke dalam 1 liter air biasa dan di siramkan ke bagian akar tanaman atau di semprotkan ke permukaan bawah daun tanaman.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan biostimulan pada tanaman dapat mengubah RSA (Root System Architecture) dan struktur jaringan akar terutama berpengaruh pada keseimbangan hormonal tanaman.
Selain itu, biostimulan juga dapat mengubah fisiologi dan fungsi jaringan tanaman.
Biostimulan mampu secara langsung menyuplai nutrisi pada perakaran dan/atau menstimulasi sistem transport ion di akar.
Pelarutan fosfat merupakan satu efek kunci dari biostimulan pada nutrisi tanaman.
Tanah pada umumnya mengandung banyak fosfor, namun hanya sedikit yang tersedia bagi tanaman.
Tanaman hanya mampu menyerap mono atau dibasik fosfat, organik fosfat atau bentuk fosfat yang tidak terlarut harus dimineralisasi atau dilarutkan oleh mikroorganisme.
Biostimulan juga dapat membantu menggantikan pupuk nitrogen dengan menambat N 2 dan memproduksi hormon tumbuh.
Mekanisme yang tidak langsung adalah biokontrol patogen tanaman, yaitu perusakan mikroba patogen melalui produksi antibiotik,.
Juga enzim litik, hidrogen sianida, katalase dan siderofor atau melalui kompetisi nutrisi maupun ruang. (*)
Ditulis: Ika Ratih Yuli Purnama
Padatnya Pengunjung Berburu Baju Lebaran di Karebosi Link
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah (NA) @nurdin.abdullah, mengunjungi tiga mega proyek yang ada di Kabupaten Luwu Utara.