Pihak kepolisian mengatakan akan segera mengungkapkan hasil penyelidikan jika penyelidikan sudah selesai.
"Nanti kalau misalnya alat bukti yang dimiliki sudah cukup dari hasil analisa gelar perkara, pasti nanti akan ditetapkan sebagai tersangka dan akan kita sampaikan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol), Dedi Prasetyo, di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Kompas.com, Rabu.
Empat pejabat negara dan satu pimpinan lembaga survei jadi target pembunuhan dalam aksi 22 Mei yang berakhir rusuh, minggu lalu.
Ratusan orang ditangkap setelah membuat onar, termasuk di antaranya membakar mobil-mobil yang diparkir di Asrama Brimob.
Di sisi lain, ada 4 korban tewas tertembak peluru dalam kerusuhan tersebut.
Setelah para provokator kerusuhan ditangkap, mulai terkuak target lain dalam aksi tersebut.
Belakangan diketahui empat pejabat negara yang diincar untuk dibunuh itu seluruhnya bertitel Jenderal.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan empat pejabat yang menjadi target pembunuhan saat kerusuhan 22 Mei 2019 adalah Menko Polhukam Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.
Baca: Polisi Ungkap Golongan Penyandang Dana Rencana Pembunuhan 4 Jenderal atau Tokoh Nasional
Baca: Ini 4 Tokoh Nasional yang Dapat Ancaman Pembunuhan Saat Aksi 22 Mei? Baca Profil Keempat Jenderal
Baca: Siapa Pejabat Negara dan Bos Lembaga Survei yang Jadi Sasaran Pembunuhan Perusuh 22 Mei?
Seorang pimpinan lembaga survei juga menjadi sasaran, kata Tito, meski ia enggan menyebutkan identitasnya.
"Dasar kami sementara ini hanya BAP (Berita Acara Pemeriksaan) ya. Berita acara itu resmi. Pro justitia, hasil pemeriksaan kepada tersangka yang sudah kita tangkap. Jadi bukan berdasar informasi intelijen, beda," kata Tito dalam konferensi pers di kantor Menko Polhukam (28/05).
"Yang jelas, kami selalu sejak awal, begitu ada informasi, selalu memberikan pengamanan dan pengawalan kepada yang bersangkutan," katanya.
Sebelumnya, pihak kepolisian mengungkapkan mereka telah menangkap enam orang yang diduga terlibat dalam rencana itu. Polisi juga menyita empat senjata dari kelompok itu.
Meski begitu, hingga kini, siapa dalang di balik gerakan tersebut belum diungkapkan polisi.
Tito mengatakan pihak kepolisian masih mencari pihak yang menggerakan massa untuk melakukan kerusuhan.
"Selangkah menyentuh Jokowi"