Sandiaga mengaku bahwa pertemuannya dengan Prabowo Subianto membahas rencana pemaparan kecurangan Pemilu di Hotel Grand Sahid Jaya, yang rencananya digelar pada Selasa petang, pukul 15.30 Wib. Ia diminta Prabowo untuk memaparkan rinci temuan kecurangan Pemilu itu.
"Karena itu pak Prabowo memanggil saya untuk berkoordinasi saya diminta untuk membuka paparan detail " katanya.
Dan temuan kecurangan Pemilu kemudian dipaparkan dalam acara Pemaparan Kecurangan Pemilu 2019 yang digelar Badan Pemenangan Nasional ( BPN) ) Prabowo-Sandi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa, (14/5/2019).
"Kita merasakan bersama banyak kejanggalan dan ketidakadilan yang kami alami, dan tidak ditanggapi dengan baik oleh penyelenggara pemilu, maupun pihak yang berwajib," kata Sandiaga.
Permasalahan tersebut mulai dari penyusunan daftar pemilih tetap yang bermasalah, penggunaan kotak suara berbahan kardus, formulir undangan mencoblos yang tidak sampai. Hingga intimidasi terhadap saksi.
Permasalahan tersebut menurut Sandiaga menyebabkan ia tidak mendapatkan suara sama sekali di sejumlah TPS.
Hanya saja Sandiaga tidak menyebutkan TPS mana saja, pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan nol suara itu.
"Ini semua menyebabkan perolehan suara kami di daerah tertentu itu 0 (nol)," katanya.
Belum lagi menurut Sandiaga adanya perlakuan yang tidak adil pada saat kampanye.
Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga sulit memperoleh izin penggunaan tempat kampanye.
"Semasa kampanye betapa sering kami mengalami sendiri, memeroleh perlakuan yang tidak adil sulitnya perizinan, tempat yang pindah pindah. pemerintah daerah memberikan tempat kampanye terbuka yang sulit dijangkau, tentu saja semua berlangsung dalam lingkungan pengelolaan yang cenderung berat sebelah," katanya.
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: