"Tapi biasanya orangnya tetap," ungkap Said Didu.
"Walau pemerintahannya ganti-ganti, cukongnya tetap itu-itu saja," imbuhnya.
Selain itu, Said Didu juga menceritakan soal kerja sama Indonesia dengan Cina lainnya.
Ia mengatakan bahwa sempat ada pengadaan pesawat dari Cina.
Said Didu menjelaskan, mulanya pengadaan dengan pesawat itu berjalan mulus.
Namun, setelahnya pemerintah harus berutang kepada Cina.
"Awalnya mulus-mulus, tahu-tahu pemerintah harus mengutang dan makelarnya dekat dengan kekuasaan," tutur Said Didu.
"Jadi itu selalu," sambungnya.
Untuk itu dirinya menyampaikan supaya seluruh masyarakat selalu waspada terhadap Cina.
Baca: Fadli Zon Bikin Adian Napitupulu Kalah Telak di Pileg, Anak Ketum Golkar Juga Gagal ke Senayan
Simak dari menit 3.30:
Masih di kesempatan yang sama, sebelumnya Said Didu juga sempat mengingatkan agar Indonesia harus tetap waspada terhadap Cina.
Bahkan dirinya mengungkapkan sejumlah negara yang terkena sanksi oleh Cina lantara gagal membayar utang.
Hal itu bermula saat pembawa acara mengatakan bahwa sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia memiliki utang paling banyak ke Cina.
Terkait hal itu, pembawa acara lantas menanyakan kepada Said Didu apakah dengan kondisi tersebut, BUMN masih bisa dikatakan aman atau tak terancam.
Baca: CDK Pengganti ILC TV One, Rocky Gerung: Pesta Telah Selesai Tapi Legitimasi Pemilu Dipertanyakan