CDK Pengganti ILC TV One, Rocky Gerung: Pesta Telah Selesai Tapi Legitimasi Pemilu Dipertanyakan
CDK Pengganti ILC TV One, Rocky Gerung: Pesta Telah Selesai Tapi Legitimasi Pemilu Dipertanyakan
TRIBUN-TIMUR.COM - Talkshow ILC TV One sudah tiga pekan tak tayang tiap Selasa malam.
Sejak Pilpres 17 April 2019, Presiden ILC TV One, Karni Ilyas, mengambil cuti panjang.
Tapi pecinta TV One tak kecewa. Pasalnya Talkshow Catatan Demokrasi Kita atau CDK TV One tak kalah seru.
CDK TV One Selasa (7/4/2019) tadi malam mengangkat tema misteri KPPS yang meninggal dunia.
Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal terus bertambah.
Baca: Purnawirawan Jenderal Akan Demo KPU, Bawaslu Agar Jokowi Didiskualifikasi, Yang Halangi Kita Lawan
Baca: Dibahas di Pengadilan, Ternyata Isi Pesan WA Ratna Sarumpaet Juga Minta Uang Ini Balasan Fadli Zon
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat hingga pukul 16.00 WIB, jumlah sudah menyentuh angka 440 orang untuk petugas yang meninggal dunia. Hal itu disampaikan Sekjen KPU RI, Arif Rahman, Sabtu 4 Mei 2019.
"Mohon izin menyampaikan update data, per 4 Mei 2019, wafat 440, sakit 3788, total sebanyak 2563 petugas KPPS," ujar Arief ketika dikonfirmasi, hari ini.
Sementara itu Ketua KPU, Arief Budiman, menyampaikan, lembaganya akan mengevaluasi penyelenggaraan pemilu serentak kali ini. Evaluasi bukan hanya pada sistem namun lebih dari itu yakni mengenai teknis kerja anggota KPPS di lapangan.
"Ya ini jadi perhatian kita semua, pascapemilu perlu kita lakukan evaluasi, bukan hanya terkait dengan sistemnya, tapi juga teknis kerjanya bagaimana," papar Arief.
Talkshow itu menghadirkan empat narasumber yakni Rocky Gerung mantan akademisi yang tergabung dalam BPN Prabowo-Sandi, Aktivis HAM dan mantan Koordinator Kontras Haris Azhar, Mantan Komisioner KPU yang kini jadi politisi Nasdem I Gusti Putu Artha dan Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu.
Rocky Gerung terlibat debat sengit dengan Adian Napitupulu dan I Gusti Putu Artha saat menyampaikan pokok-pokok pikirannya untuk menyikapi tema yang dibahas.
"Saya tentu berduka dengan keadaan ini. Tapi soalnya adalah dari awal penyelenggara pemilu mempromosikan diri dengan sitem yang rapi dan ternyata berantasakan di segala hal. Kita ingin kasus ini tidak jadi misteri. Buka saja dengan TPF itu supaya ada tim yang inparsial. Jangan negara, sorry pemerintah. Sebab pemerintah terlalu dalam di masalah ini," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung mendukung pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF) mengungkap misteri meninggalnya ratusan petugas lapangan KPU.
"Karena itu, kita ingin supaya kasus ini supaya tidak jadi misteri, ya dibuka. Saya dukung ide TPF itu. Supaya ada tim yang imparsial,” katanya.
“Jangan pemerintah. Karena pemerintah terlalu dalam terlibat dalam soal ini. Itu pentingnya tim itu (TPF),” ujarnya.