Ramadan 2019

Ramadan 2019- Resep Kue Pisang Coe Khas Ternate, Cocok Jadi Menu Buka Puasa Hari ini

Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ramadan 2019- Resep Kue Pisang Coe Khas Ternate, Cocok Jadi Menu Buka Puasa Hari ini

TRIBUN-TIMUR.COM-Masih mencari ide untuk menu buka puasa hari ini?

Kue Pisang Coe khas Ternate ini bisa jadi pilihan para Ibu di hari kedua Ramadan 2019 ini.

Tak hanya enak jadi menu takjil buka puasa, Resep Pisang Coe juga mudah dibuat jadi camilan.

Yuk, langsung kreasikan Resep Pisang Coe jadi menu buka puasa sederhana.

Baca: Buka Puasa di Hotel Ramedo Makassar Rp 70 Ribu per Orang, Harga Kamar Rp 450 Ribu

Baca: TRIBUNWIKI: Warung 24 Jam di Jalan Perintis Kemerdekaan, Cocok untuk Buka Puasa atau Sahur

Baca: Jadwal & Lafaz Doa Buka Puasa Ramadan Hari ke-2 di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya & Makassar

Waktu: 60 Menit

Sajian: 16 Potong

Kue Pisang Coe khas Ternate (Sajian Sedap)

Bahan I:

6 buah (450 gram) pisang raja, potong kotak

150 gram tepung terigu protein sedang

75 gram gula pasir

1/4 sendok teh garam

450 ml santan dari 1 1/2 butir kelapa

75 gram kenari, sangrai, iris tipis panjang

Bahan II:

50 gram tepung terigu protein sedang

1/2 sendok teh garam

450 ml santan dari 1/2 butir kelapa

25 gram kenari, sangrai, iris panjang untuk taburan

Cara Membuat Pisang Coe:

1. Bahan I, campur tepung terigu, gula pasir, dan garam sampai rata.

2. Tuang santan sedikit-sedikit sambil diaduk sampai rata.

3. Masukkan pisang raja dan kenari. Aduk rata.

4. Tuang ke loyang 18x18x4 cm yang dialasi plastik.

5. Kukus 30 menit sampai setengah matang.

6. Bahan II, campur tepung terigu, garam, dan santan sampai rata. Tuang ke atas bahan I. Taburi kenari. Kukus 30 menit sampai matang.

Baca: Menu Buka Puasa Tradisional Makassar Jadi Favorit Hendra Wijaya

Baca: TRIBUNWIKI: Resep Minuman Makassar, Cocok Untuk Berbuka Puasa

Baca: Buka Puasa, Ini Minuman Andalan Boss Jamkrindo

Makna Takjil Sebenarnya

"Terima kasih kepada warga yang telah membawakan takjil pada hari ini."

"Warga berburu takjil murah di pasar Ramadan."

"Waspada takjil yang mengandung bahan berbahaya. Banyak beredar di pasaran."

"Gratis takjil (di restoran ini)."

Chef tamu dari Hotel W Amman Jordan Mohammed Salameh melakukan demo memasak saat Manajemen Four Points menggelar jumpa pers terkait promo ramadan di Wrapped, area Lobby Hotel Four Points, Jl Andi Djemma, Makassar, Sabtu (4/5). Chef tamu dari Hotel W Amman Jordan Mohammed Salameh bakal menyajikan menu kombinasi lokal Makassar dengan Timur Tengah selama ramdhan. Sebanyak 30 item nantinya yang akan berotasi setiap hari, mulai takjil hingga makanan berat. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR (Sanovra JR)

Terkadang kita mendengar kalimat kalimat di atas dalam bentuk pengumuman, imbauan, atau berita terkait dengan takjil.

Jika melihat konteks kalimat di atas, takjil adalah makanan untuk berbuka puasa.

Memang sebagian dari kita masih mengartikan takjil sebagai makanan atau hidangan untuk berbuka puasa Ramadan, padahal itu salah.

Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI, Zakir Sabara membeli makanan takjil berbuka di Bazar Ramadan Mellennial yang berlangsung di depan kampus UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sabtu (26/5/2018). Bazar ini dikuti 30 tenant terdiri dari mahasiswa UMI serta binaan Apindo Makassar dengan menyajikan beragam produk unggulan mulai dari makanan, minuman dan produk Fashion. Kegiatan ini akan berlangsung hingga 2 Juni 2018 mendatang. (sanovra/tribuntimur.com)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata takjil (ta’jil) berarti mempercepat (dalam berbuka puasa).

Hal ini sesuai dengan akar katanya dalam bahasa Arab, yakni ‘ajila atau menyegerakan.

Jadi, makna sebenarnya dari takjil adalah menyegerakan untuk berbuka puasa.(*)

(Sajian Sedap/Tribun Timur)

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Berita Terkini