OPINI

Rasulullah Membenci Kekacauan

Editor: syakin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr H Afifuddin Harisah Lc MA

Walaupun penguasa atau pemerintah muslim telah melakukan kezaliman dan ketidakadilan, tetap saja pemberontakan bersenjata untuk melawan pemerintah yan sah sama sekali tidak diperbolehkan.

Meski demikian, ini tidak berarti bahwa pemerintah dibolehkan secara bebas meneruskan kezaliman dan ketidakadilannya. Ada rambu dan cara-cara etis yang diajarkan oleh Islam dalam upaya memerangi kezaliman.

Rasulullah saw bersabda, “Inna afdhal al-jihad kalimat haqqin ‘inda sulthan jaair”, sesungguhnya jihad yang paling utama adalah berkata benar, konstruktif, dan etis di hadapan pemimpin yang zalim.

Lebih jelas lagi, ‘Auf bin Malik, diriwayatkan dalam sahih Muslim, menyebutkan hadis bahwa Rasulullah saw bersabda: “Pemimpin yang baik adalah orang-orang yang kalian mencintai mereka dan mereka pun mencintai kalian, mereka mendoakan kebaikan bagi kalian dan kalian pun mendoakan kebaikan bagi mereka. Adapun pemimpin yang buruk adalah orang-orang kalian membenci mereka dan mereka pun melaknat kalian. Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, bolehkan kami memerangi mereka dengan pedang?” Nabi menjawab, “Tidak boleh, selama mereka melaksanakan shalat di antara kalian. Jika kalian melihat pemerintah melakukan yang kalian benci, maka bencilah perbuatannya dan jangan membelot dari ketaatan pada mereka.”

Rasulullah saw membenci chaos, pelaku kekacauan dan segala bentuk pengerahan massa dan provokasi untuk menciptakan chaos. Wallahu a’lam

Catatan: tulisan ini telah terbit di Tribun Timur edisi cetak, Jumat  (03/05/2019)

Berita Terkini