"Sebelum dia meninggal ternyata almarhum ini melakukan perlawanan dari pelaku," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung, Senin (8/4/2019).
Hal tersebut diperkuat dengan penemuan sejumlah luka di bagian lengan tangan kanan korban.
"Itu diketahui ada luka tangkisan di tangan korban," lanjut Frans.
Dijelaskan oleh Frans Barung, saat kejadian, diduga senjata tajam digunakan pelaku untuk menyabet korban.
Saat itulah korban berusaha melakukan perlawanan dengan menangkis senjata tajam itu dengan tangan kanannya.
Dugaan lain yang dilontarkan kepolisian, saat senjata tajam ditangkis oleh korban, senjata tajam tersebut tidak hanya mengenai bagian tangan korban, namun juga turut melukai lehernya.
"Sabetan senjata itu ternyata tetap bisa mengenai leher korban," kata Frans.
Baca: Alasan Ustadz Abdul Somad Pilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Lakukan Hal ini agar Tak Kena Tipu
Baca: Foto Setelah Hijrah, Dg Uki Terima Undangan Umrah dari Bank Muamalat
Baca: KPU Takalar Sosialisasikan Jenis Kertas Suara dan Cara Mencoblos
Dijelaskan oleh Frans Barung, meninggalnya korban dipastikan karena mendapat luka tebasan di leher.
"Penyebab meninggalnya ada karena tebasan di bagian leher kemudian korban dimutilasi," tandas Frans.
Mendalami kasus pembunuhan tersebut, Frans Barung menegaskan bahwa upaya pembunuhan terhadap korban dilakukan berencana.
"Ini masih mengarah pada upaya pembunuhan terencana," kata Frans.
"Hasil forensik yang kami peroleh semacam itu," lanjutnya.
Tiga temuan bukti yang didapatkan kepolisian, juga menguatkan fakta tersebut.
Yang pertama terkait koper yang digunakan pelaku untuk menyimpan mayat korban.
Selanjutnya adalah luka korban karena senjata tajam.