TRIBUN-TIMUR.COM-Rektor Universitas Negeri Makassar, Prof Dr Husain Syam MTP mencopot dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan, Dr Wahyu Jayadi MPd dari jabatannya sebagai Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNM.
Pencopotan Dr Wahyu Jayadi dari jabatannya itu lantaran statusnya kini menjadi tersangka kasus pembunuhan Staf Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) UNM, Siti Zulaeha Djafar, Jumat (22/3/2019) lalu.
"Senin besok (hari ini) saya akan buatkan SK Plt Ketua Satgas KKN,"kata Rektor UNM, Prof Husain saat dikonfirmasi tribun-timur.com, Minggu (24/3/2019).
Baca: Dihancurkan Wahyu Jayadi, tapi Perangkat Inilah Akan Ungkap Fakta Lain Dia dan Siti Zulaeha Djafar
Baca: Sebelum Dijebloskan ke Sel Polres Gowa, Dosen UNM Wahyu Jayadi Jumpa Pers
Baca: Usai Bunuh Siti Zulaeha, Wahyu Jayadi Sempat Pura-pura Melayat, Dibekuk di Halaman RS Bhayangkara
Prof Husain pun menunjuk Ketua Lembaga Pengabdian Masyarata (LPM) UNM, Prof Dr Ir H Bakhrani Rauf MT sebagai pengganti sementara Wahtu Jayadi.
"Minggu depan sudah ada jadwal pemberangkatan KKN, ini harus ada pejabat yang jadi komandan,"tambah mantan Dekan Fakultas Teknik UNM dua periode tersebut.
Namun, Prof Husain belum menyinggung statusĀ Dr Wahyu Djayadi juga masih tercatat dosen di jurusan pendidikan olahraga dan jasmani, di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNM di kampus Banta-bantaeng.
Dr Jayadi terangkat sebagai dosen tetap berstatus PNS tahun 2006. Dia menyelesaikan S1 di FIK UNM tahun 1998.
Wahyu menyelasaikan S2 di PPS UNM tahun 2003. Gelar doktor diraih 10 tahun lalu, tahun 2009 di PPs Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Sejak 2017 lalu, Dr Wahyu Jayadi bahkan sudah diusulkan untuk mendapat gelar guru besar, Professor.
Baca: Setelah Habisi Nyawa Siti Zulaeha, Wahyu Jayadi Telpon Suami Korban, Beri Tahu Ada Penemuan Mayat
Baca: Profil Dosen UNM Terduga Pelaku Pembunuhan Siti Zulaeha yang Ditemukan Tewas dalam Mobil di Gowa
Baca: Ternyata ini Penyebab Dosen UNM Dr Wahyu Jayadi Tega Bunuh Siti Zulaeha Djafar
Motif Pembunuhan Zulaeha
Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga mengatakan pembunuhan staf kampus Universitas Negeri Makassar bermotif ketersinggungan dan emosi terkendali.
Menurut Shinto, Wahyu Jayadi tersulut emosi ketika sedang berkendara bersama Sitti Zulaeha dalam mobil Daihatsu Terios.
Ketika itu, keduanya terlibat cekcok di dalam mobil.
Wahyu rupanya mulai naik pitam. Ia pun mencekik leher Zulaeha hingga nyawanya melawan.
"Motif yang sudah kita identifikasi adalah emosi sesaat WJ yang dilampiaskan dengan kekerasan tidak terkontrol," kata Shinto Silitonga dalam jumpa pers di Mapolres Gowa, Minggu (24/3/2019) petang.