Kakek Asal Jeneponto Ini Tak Diurus 14 Anaknya, Nasiruddin Nompo Terpaksa Jadi Pemulung di Selayar

Penulis: Nurwahidah
Editor: Arif Fuddin Usman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sahiruddin Nompo, lelaki renta asal Jeneponto, mencari nafkah dengan mengumpulkan kardus bekas di Selayar.

Pantang Mengemis

Tidak jarang, kata Dg Nompo, ada saja orang terbuka hatinya, dengan memberikan makanan bahkan uang.

"Saya itu tidak mau sekali jadi pengemis , tapi alhamdulilah, Tuhan masih membiarkan saya hidup dengan bantuan orang lain," kisahnya.

"Biasanya ada yang bawa makanan dan ada juga memberikan uang biasanya Rp 5 sampai 10 ribu," ujarnya.

Baca: Hanya Jual Minuman, Kantin Kejujuran di SMKN 3 Makassar Pindah ke Ruang BK

Baca: Gagal di Piala Presiden, Bayu Cs Kini Lebih Fokus Ikuti AFC Cup

Lelaki yang berkulit gelap ini kemudian memilih tidur di masjid.

"Karena tidak ada tempat tinggal, hanya memilih tidur di masjid. Kadang di Masjid Agung Al-Umara ini," katanya.

Dg Nompo bersyukur masih bisa beraktivitas untuk bertahan hidup.

Nompo tetap mencari kardus bekas, meski salah satu kakinya tidak berfungsi secara normal.

Ia berjalan terpincang-pincang karena salah satu kakinya pernah ditabrak motor.

"Sudah ditabrak motor, kalau naik becak hanya satu kaki yang mengayuh. Jika sakit, biasanya singgah duduk di pinggir jalan," tuturnya. (*)

Laporan Wartawan TribunSelayar.com, Nurwahidah, IG: @ nur_wahidah_saleh

Berita Terkini