TRIBUN-TIMUR.COM-Nur Khalim (30), Guru Honorer yang mengajar mata pelajaran IPS di kelas IX SMP PGRI Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Gresik, menceritakan kembali kronologi saat dilecehkan muridnya di dalam kelas.
Pria yang kerap disapa Pak Alim ini mendadak ‘terkenal’ menyusul tindakan tidak sopan muridnya saat ditegur agar tidak merokok di dalam kelas dan videonya viral di media sosial.
Bahkan, siswa bernama AA (15) ini dengan berani menantang dan memegang kerah baju Nur Khalim beberapa kali.
Baca: Login ssp3k.bkn.go.id, Tata Cara dan Alur Pendaftaran PPPK/P3K 2019, Lokasi dan Bocoran Materi Tes
Baca: TERPOPULER-Pilhan Ustaz Yusuf Mansur, Pendaftaran PPPK, Skripsi #2019GantiPresiden, dan Rocky Gerung
Baca: Tiket Pesawat Mahal, Bandara Mulai Sepi, Kemenhub Beberkan Penyebabnya, Sebut Harga Masih Wajar
Teman sekelasnya, tidak ada yang menegur.
Mereka lebih memilih merekam aksi tidak terpuji tersebut.
Sambil diselingi tawa, mereka tampak menikmati apa yang dilakukan temannya kepada seorang guru.
Berikut wawancara Surya.co.id dengan Nur Khalim sebelum proses mediasi yang berlangsung di Polsek Wringinanom:
Bagaimana kronologi murid yang melecehkan Anda saat di kelas?
Malam sebelumnya saya mimpi, karena sering memikirkan kenakalan anak-anak dan mengobrak mereka di warung kopi.
Sabtu (2/2/2019) pagi, saya berangkat ke sekolah dan sekitar jam 6.15 WIB saya sudah ada di sekolah. Hingga jam 7.00 kok tidak ada yang masuk. Jam 7.15 saya disuruh Bapak Kepala Sekolah untuk mengambil foto ijazah. Saya tidak lewat jalan raya, tetapi lewat gang yang dekat PGRI itu ada warung kopi.
Saya lihat kok sepedanya anak-anak ada di sini, padahal jam 07.30 warung masih tutup. Saya gedor-gedor saya suruh keluar. Kalau tidak ada yang kembali ke sekolah, saya panggil orang tua.
Baca: Catatan 15 Tahun Tribun Timur: Hyperlocal Dari Timur Indonesia untuk Dunia
Baca: Manajemen Bank Danamon Makassar: Tribun Media Terbaik Kami
Pukul 08.00 saya kembali ke sekolah, mereka menggedor-gedor mempratikkan saya tadi. Saya masuk, tetapi mereka masih di luar. Mereka merokok. Kepala sekolah meminta siswa untuk masuk, karena saya sudah di dalam.
Saat mereka semua masuk, kelas semakin ramai karena ada satu anak yang marahnya keterlaluan. Bangku dari depan sampai belakamg digebrak-gebrak sampai naik-naik ke atas bangku. Kreativitas anak-anak di atas bangku diturunin, buku saya di atas meja juga di buangi ke bawah.
Kemudian di atas bangku menghisap rokok. Dia bilang, ini loh saya berani merokok di depan kamu.
Saya bilang matikan, marahnya semakin memuncak, lalu dia seperti itu. Saya cuma bilang, jangan diteruskan nanti berbahaya.