Semua itu berasal dari ucapan kemudian naik ke dunia maya kemudian ketemu tagar namun akhirnya sambutan masyarakat luar biasa terhadap tagar ini.
Merasa bertanggungjawab, Mardani Ali Sera membuat buku mengenai maksud dari tagar 2019 Ganti Presiden.
Buku tersebut berisi mengenai isi dan landasan hukum, makna dan strateginya.
Ia kemudian lanjut menjelaskan tujuan dari dibentuknya tagar ini.
"Kita ingin menghadirkan demokrasi yang tangguh sehingga Pak Jokowi punya lawan yang seimbang," ujar Mardani.
Baca: Bukan Prabowo atau Sandiaga Uno, Apalagi Rocky Gerung, Hanya Ahok yang Bisa Kalahkan Jokowi
Baca: Harga BBM Turun, Premium Jadi Rp 6.450, Ini Catatan Naik Turunnya BBM Selama Era Jokowi
Sejarah #2019GantiPresiden Dibuat Politisi PKS
Dilansir dari wikipedia.com , #2019GantiPresiden diperkenalkan oleh politikus dari Partai Keadilan Sejahtera yaitu Mardani Ali Sera dengan tujuan untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.
Pernyatan Mardani diperkuat dengan pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman.
Sebelumnya, sebuah gerakan bernama sama juga diluncurkan oleh Mardani di akun Twitter pribadinya pada 27 Maret 2018.
Mardani menyebutkan bahwa tagar ini meniru kesuksesan pemain Liverpool Mohamed Salah. Mardani juga menyebut tagar ini merupakan antitesis dari kampanye pendukung Joko Widodo di media sosial.
Sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan gerakan ini dilancarkan. Terdapat ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama mengenakan kaus #2019GantiPresiden.
Baca: Bukan Prabowo atau Sandiaga Uno, Apalagi Rocky Gerung, Hanya Ahok yang Bisa Kalahkan Jokowi
Baca: Harga BBM Turun, Premium Jadi Rp 6.450, Ini Catatan Naik Turunnya BBM Selama Era Jokowi
Reaksi Hotman Paris
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla turut memberikan tanggapannya soal deklarasi #2019GantiPresiden.
Dikutip dari Tribunnews.com, Wakil Presiden Jusuf Kalla menganggap deklarasi #2019GantiPresiden menjadi gerakan kampanye sebelum waktunya.
"Itu pasti bagian daripada kampanye yang belum waktunya."
"Tapi, kalau mau kampanye jangan bilang ganti presiden, bilang pilih ini pilih ini," kata Kalla di kantor wakil presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (28/8/2018).
Ia berharap cara penyampaian aspirasi politik dapat dilakukan dengan cara yang santun.