TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Genap sepakan, taruna tingkat I Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra (19), meninggalkan kedua orang tuanya, Pelda Daniel dan Mariaty.
Aldama tewas dianiaya seniornya, Muh Rusli (21) di kampus ATKP Makassar, pekan lalu.
Jenazah Aldama dimakamkan di pekuburan TNI AU, Padangalle, Maros.
Baca: Calon Lawan di Babak 16 Besar Piala Indonesia Diisukan Mundur, Ini Sikap PSM Makassar
Baca: Bupati Gowa Akan Gagas Perda Pendakian Gunung Bawakaraeng, Setuju?
Satreskrim Polrestabes Makassar, menetapkan Mur Rusdi, sebagai tersangka penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa Aldama.
Meski, dari pihak keluarga alamrhum menduga Aldama tewas karena dianiaya oleh lebih dari satu orang. Namun, hingga sepakan penanganan kasus kematian Aldama, Satreskrim Polrestabes Makassar, hanya menetapkan satu tersangka.
"Sampai saat ini, kami telah melakukan pemeriksaan 24 orang saksi dan beberapa alat bukti yang kami kumpulkam di TKP, menerangkan bahwa pelaku (Muh Rusdi) melakukan tindakan (penganiayaan) tersebut seorang diri di dalam kampus ATKP," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Ujang Darmawan, ditemui Minggu (10/2/2019).
Baca: Prediksi Susunan Pemain Persib Bandung vs Persiwa Wamena, Laga Digelar Besok: Nonton Disini!
Baca: Cantiknya Elisa Jonathan Pacar Sean Purnama Anak Ahok, Intip Fotonya Saat Senyum Anak Kedokteran UI
Menurut Ujang, ke 24 saksi yang diperiksa merupakan taruna dan pengasuh ATKP Makassar.
"Dari ke-24 saksi yang kita lakukan pemeriksaan, itu ada yang melihat lansung, pelaku (Muh Rusdi) melakukan tindakan (penganiayaan) dan itulah yang menguatkan bahwa pelaku melakukan tindakan tersebut seorang diri," ujar Ujang.
Siapa saksi yang melihat Aldama dianiaya oleh Muh Rusdi? Kompol Ujang enggan menyebut identitasnya.
Baca: Live Bein Sports - Nonton Live Streaming Liga Inggris Tottenham Hotspur vs Leicester City, Siapa KO?
"Yang melihat kejadian tersebut dari pihak kampus (ATKP), kami tidak dapat menyebut identitasnya karena ini masalah kerahasian para saksi," jelasnya.
Kasus kematian Aldama awalnya hendak ditutupi pihak ATKP dengan berlasan Aldama terjatu dalam kamar mandi.
Namun, ayah Aldama, Pelda Daniel, tidak percaya setelah melihat bekas luka yang diderita Aldama di sekujur tubuhnya.(*)