Setahun usai diwisuda atau 1987, dia direkrut menjadi dosen di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin.
Kemudian menjadi Profesor di Ekologi Kelautan sejak 2001.
Ambo Tuwo mengajar beberapa mata pelajaran seperti Ekologi Kelautan, Ekologi Kelautan dan Pesisir, Biologi Kelautan, Ekologi Perikanan Lanjutan, Pesisir dan Kelautan Manajemen Sumber Daya, dan Penilaian Dampak Lingkungan.
Ia pernah dipercaya sebagai Ketua Program Studi Ilmu Kelautan, Ketua Departemen Ilmu Kelautan, dan Wakil Dekan Bidang Akademik di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Ia juga pernah menjabat Ketua Program Studi Manajemen Kelautan, Asisten Direktur Perencanaan dan Pengembangan, Asisten Direktur Penjaminan Mutu Akademik di Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
Baca: BPS Sinjai : 17 Ribu Warga Buta Huruf
Baca: Ada Apa? Kenapa KPU Tolak Perubahan Visi-Misi Prabowo-Sandiaga & Reaksi Timses No 02
Saat ini, ia adalah Ketua Pusat Pengembangan dan Pemanfaatan Rumput Laut Universitas Hasanuddin.
Mengutip website Unhas, Ambo Tuwo ditulis telah menjadi tim ahli dalam beberapa kegiatan pengelolaan sumber daya pesisir dan laut di lembaga pemerintah dan internasional atau lembaga seperti Badan Pengembangan Daerah Sulawesi Selatan.
Juga sebagai tim ahli untuk Program Evaluasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (COREMAP), Program Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Pesisir (MCRMP ) dan Program Mata Pencaharian dan Kesetaraan Keberlanjutan Pulau (ISLE) dari Canadian International Development Agency (CIDA), dan Program Teripang dari FAO Roma.
Saat ini, ia adalah anggota Tim Ahli Badan Dampak Lingkungan Daerah di Sulawesi Selatan dan beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan.
Sebagai dosen profesional, Ambo Tuwo secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan penelitian nasional dan internasional.
Ia telah menerbitkan tidak kurang dari 60 makalah ilmiah di jurnal ilmiah nasional dan internasional.
Selain itu, dia telah menghadiri berbagai seminar dan lokakarya yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya pesisir dan laut, dan telah mempresentasikan tidak kurang dari 50 makalah di seminar dan lokakarya nasional dan internasional.
Dia juga aktif menulis opini di surat kabar tentang masalah lingkungan, sosial, ekonomi dan politik. (*)