Fakta-fakta Nyak Sandang, Orang yang Bakal Ditemui Ustadz Abdul Somad Malam ini, inilah Kehebatannya

Editor: Ilham Arsyam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Nyak Sandang

Dengan penuntun nyala api obor dan sorotan lampu mobil maka mendarat lah RI-001 Seulawah dengan mulutnya di Blang Bintang.

Dengan cepat dan tidak membuang waktu, OU II Wiweko menyerahkan persenjataan, amunisi dan alat pemancar kepada staf PDRI Kolonel Hidayat dan OU.I Soejoso Karsono di Markas Darurat TNI.

Sementara itu awak pesawat RI-001 lainnya dan anggota perminyakan pangkalan udara, menyiapkan pesawat untuk terbang kembali dengan mengisi bahan bakar.

Mereka mengisi bahan bakar dari drum tangki pesawat dengan cara menggunakan alat yang sederhana.

Setelah membongkar muatan dan istirahat sejenak mereka bersiap untuk kembali ke sarangnya di Mingaladon, Rangoon, meskipun pada waktu itu hari masih pagi sekali.

Ternyata sepeninggal pesawat tersebut, pangkalan udara Blang Bintang mendapat serangan gencar dari pesawat pemburu Belanda.

Keberhasilan penyelundupan senjata untuk pertama kali pada tanggal 8 Juni 1949 itu mendorong untuk melakukan penerbangan kedua kali.

Penyelundupan melalui udara yang kedua kali ke tanah Aceh juga sukses dilakukan dengan metode yang serupa. 

Sejarah pengiriman senjata yang dilakukan oleh awak pesawat RI-001 ini merupakan penyelundupan yang paling berhasil.

Hal ini diakui pula oleh Mayor John Lie, seorang jago penyelundup lewat laut.

Setelah kondisi Indonesia lebih stabil, pesawat RI-001 lebih banyak digunakan untuk penerbangan sipil.

Pesawat ini juga lah yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya maskapai Garuda Indonesia.

Dengan jasa Nyak Sandang menyumbang uang pembelian RI-001, tak heran jika ia sampai diundang oleh Presiden Joko Widodo ke Istana beberapa waktu lalu.

Bahkan, Presiden Jokowi membantu pengobatan mata Nyak Sandang yang kini sudah berusia 90 tahun.


Berita Terkini