PSM Kejar Syarat Lisensi AFC

Penulis: Alfian
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts dan pemain merayakan ulang tahun Ferdinand Sinaga, Selasa (18/9/2019). Ferdinand Sinaga diprediksi jadi starter saat PSM main di kandang PS Tira Rabu (19/9/2018) petang ini. Selamat ulang tahun Ferdinand 'Dragon' Sinaga

Makassar, Tribun-Timur.com -  Liga 1 Indonesia 2018 ini menyisahkan 10 laga terakhir bagi masing-masing klub peserta. Hingga kini belum satupun tim yang memastikan diri bakal keluar sebagai juara merujuk pada perolehan poin di klasemen sementara.

Baik tim yang menghuni papan atas hingga papan tengah klasemen masih sama-sama memiliki peluang. Pasalnya jarak perolehan poin tak terpaut jauh.

Persib Bandung misalnya yang saat ini berstatus pemuncak klasemen dengan 44 poin hanya terpaut delapan poin dari penghuni papan tengah, Bhayangkara FC yang berada di posisi ketujuh klasemen.

Persaingan yang lebih ketat bahkan terjadi di tiga klub teratas. PSM Makassar yang bercokol diposisi runner up terpaut tiga poin dari Persib, sementara itu Persija yang tepat berada di bawah PSM terpaut lima poin dari Maung Bandung julukan Persib.

Dengan skema perolehan poin itu, PSM pun memiliki kans besar keluar sebagai juara dan juga berpeluang finish di posisi tiga besar atau perebutan tiket mewakili Indonesia di ajang AFC Cup maupun Champions Asia.

Hanya saja anak asuhan Robert Rene Alberts ini belum mengantongi lisensi AFC yang menjadi syarat mutlak untuk berlaga di kompetisi resmi tingkat Asia. Merujuk pada hasil kompetisi Liga 1 2017 lalu, PSM finish diposisi ketiga klasemen.

Secara aturan PSM berhak tampil di kompetisi Asia, namun lantaran terkendala lisensi, Zulkifli Syukur Cs pun merelakan posisinya diambil alih Persija Jakarta. Awalnya PSM telah mengajukan lisensi jauh hari namun AFC menganggap PSM belum memenuhi syarat sebagai klub profesional.

PSM gagal memenuhi 33 kriteria level A yang menjadi syarat utama untuk mendapatkan lisensi AFC. Kriteria level A itu berdasarkan lima aspek, yakni legalitas, finansial, infrastruktur, sumber daya manusia dan administrasi, serta sporting (pembinaan usia dini).

Saat itu persoalan utama yang membuat PSM tak lolos lantaran syarat sporting atau pembinaan usia dini tak terpenuhi. Tahun 2018 ini manajemen PSM optimis bisa memperoleh lisensi yang dimaksud agar bisa berlaga di level Asia.

Sejak awal 2018 lalu, PSM telah membentuk akademi usia dini yang dipusatkan di Mamuju, Sulawesi Barat. Bahkan akademi PSM U-16 yang dibentuk telah mengukir sejumlah prestasi diantaranya juara 3 bersama di ajang Piala Pelajar Menpora. Saat ini tim PSM U-16 juga mengikuti Liga Elite Pro Academy.

Sekretaris PSM, Widya Syadzwina menerangkan bahwa pihaknya telah mengantongi berbagai kekurangan tahun lalu. Dengan demikian perbaikan yang dilakukan tahun ini membuatnya optimis bisa lolos dari meraih lisensi AFC Pro.

"Soal itu kita sudah berusaha penuhi," katanya singkat.

Terkait dengan jadwal pengajuan memperoleh Lisensi, Wina sapaan Widya Syadzwina belum mengetahuinya. Hal tersebut menurutnya adalah kewenangan PSSI nantinya.

"Mungkin bisa ditanyakan ke LIB atau PSSI tapi setahuku setiap tahun," lanjutnya.

Berita Terkini