Dorong Sektor Pariwisata Sebagai Sumber Devisa, Halal Tourism Mengemuka di Sulsel

Penulis: Muhammad Fadhly Ali
Editor: Mahyuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Dan yang sangat urgen dan fundamental dalam dokumen regulasi adalah pengaturan peringkat halal untuk industri usaha jasa wisata semisal hotel, dengan indikator; hilal 1 hingga hilal 5.

"Hilal di sini dapat disamakan dengan bintang pada sertifikasi hotel konvensional. Pemeringkatan hilal didsarkan atas puluhan indikator yang dikenal dengan indikator ramah muslim," katanya.

Apa yang menjdi latar belakang pemerintah mendorong wisata halal?

Pertumbuhan ekonomi negara muslim yang tinggi, berdampak semakin banyak warga dunia muslim yang berwisata.

Baca: Apa Hukum Suntik Rubella yang Belum Dapat Sertifikasi Halal MUI? ini Jawaban Ustadz Abdul Somad

Termasuk indonesia di mana 75 persen yang melakukan perjalan adalah muslim, tentu perlu difalitasi dalam hal beribadah.

"Kedua Kesadaran dan atau pemahaman warga dunia tentang makanan halal yang dipersepsikan sebagai makanan sehat. Dan yang paling penting dalam industri wisata halal adalah pengertian tentang layanan standar hospotality teradap wisatawan muslim," ujarnya.

Hal tersebut meliputi, pada setiap industri layanan jasa wisata tersedia sarana terkait dengan kelengkapan ibadah, serta makanan dan atau jasa yang disajikan dipastikan halal.

"Oleh karena itu banyak negara non muslim menangkap peluang pasar ttg wisata halal," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah menilai konsep pengembangan wisata halal sudah selayaknya diimplementasikan luas di Sulsel.

Bahkan semua stake holder pariwisata diharap mengimplementasikan hal tersebut. "Semua sebaiknya ikut mengimplementasikan konsep wisata halal ini," katanya. (Aly)

Berita Terkini