Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menangis adalah melahirkan perasaan sedih (kecewa, menyesal, dan sebagainya) dengan mencucurkan air mata serta mengeluarkan suara.
Itu berarti, menangis merupakan kombinasi dua hal, emosi dan air mata.
Karena emosi dan perasaan itulah air mata kemudian keluar.
Nah, kalau meneteskan air mata, semua tentu bisa melakukannya tanpa emosi.
Misalnya saja saat kelilipan atau saat menguap, air mata dengan mudah menetes begitu saja.
Jadi pada dasarnya, semua makhluk hidup yang dapat berkedip juga dapat mengeluarkan air mata.
Baca: Beban Biaya Sekolah Jerumuskan Syahrul Jadi Atlet Dayung, Kini Wakili Indonesia di Asian Games
Baca: Polda Sulsel Gelar Istighosah untuk Kelancaran Pilpres dan Korban Bencana di NTB
Baca: Pengakuan Ibu Atlet Asian Games Asal Luwu Utara, Tak Diberi Bantuan Ketika Berangkat
Pasalnya, air mata berfungsi untuk membasahi bola mata sampai mengeluarkan kotoran dari mata.
Menurut para ahli, hewan juga akan mengeluarkan kalau ada yang tidak beres pada matanya.
Sapi misalnya, akan mengeluarkan air mata jika ada kotoran yang masuk ke dalam matanya.
Air matanya akan terus mengalir sampai kotoran tersebut ikut keluar.
Begitu juga saat iritasi mata terjadi.
Karena itu, jangan heran kalau menemukan tanda air mata pada bagian bawah mata sapi.
Tanda ini entah mengapa bisa berbekas cukup lama pada kulit sapi.
Tapi, masalah apakah sapi betul-betul menangis (yang berarti karena emosi) masih jadi perdebatan hingga saat ini.
Beberapa ahli percaya kalau air mata pada sapi bisa keluar jika sapi mengalami stress atau tekanan.