TRIBUN-TIMUR.COM - Soeharto Diincar Sniper, Gini Cara Pengawal Mengatasinya. Benny Moerdani Tak Bisa Berbuat Banyak
Soeharto merupakan presiden kedua Indonesia yang memimpin selama 32 tahun.
Selama memimpin Indonesia, Soeharto banyak mengunjungi negara lain.
Satu di antaranya adalah kunjungannya ke Sarajevo, Bosnia.
Baca: Foto-foto Rumah Mewah Sandiaga Uno yang Punya Harta Triliunan & Disebut Beri Mahar Rp 500 M
Baca: Kenapa Tes Kesehatan Prabowo-Sandi Lebih Cepat dari Jokowi-Maruf Amin? Ini Kata IDI
Baca: Sscn.bkn.go.id - Akhirnya Kepastian Aplikasi Penerimaan CPNS 2018 Keluar Besok, Tunggu Menpan.go.id
Sjafrie mengatakan, dia mendapatkan kabar saat itu baru saja ada pesawat yang ditembaki di sekitar tempat itu.
Pesawat tersebut mengangkut utusan khusus PBB, Yasushi Akashi yang hendak ke Bosnia.
Beruntung insiden itu tidak memakan korban.
Dalam penerbangan dari Zagreb-Sarajevo, Soeharto sama sekali tidak mengenakan rompi pengaman, dan helm.
Padahal, menurut Sjafrie saat itu semua penumpang pesawat sudah mengenakannya.
Namun, Soeharto tiba-tiba saja menanyakan sebuah hal kepada Sjafrie.
"Ini tempat duduk, di bawahnya sudah dikasih antipeluru, belum"? tanya Soeharto ditirukan Sjafrie.
Sjafrie kemudian menjawab, semua bagian sudah ditutup dengan bulletproof, termasuk bagian samping.
Baca: Daftar Ucapan Selamat Hari Pramuka ke-57 2018, Cocok untuk WhatsApp dan Facebook
Baca: Prabowo-Sandi vs Jokowi-Maruf Amin, Ini Pesan Tegas Ustadz Abdul Somad dan Felix Siauw
Baca: Pengakuan Valentino Rossi Usai Gagal Raih Hasil Maksimal MotoGP Austria
Melihat Soeharto masih tak mengenakan helm dan rompi pengaman, Sjafrie terus memutar otak.
Akhirnya, Sjafrie pun sengaja duduk di kursi yang terletak di depan Soeharto, sambil memegang rompi dan helm.
Sjafrie melakukan hal itu agar Soeharto meminta kedua benda itu, dan bersedia mengenakannya.
Namun, harapan Sjafrie justru pupus.