Melalui Sosok Ini, Denny Siregar Ungkap Alasan Mengapa Dirinya Selalu Bela Jokowi, Netizen Riuh

Penulis: Sakinah Sudin
Editor: Sakinah Sudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panji Herdian Octalibriana: Saya gak peduli siapapun nanti 2019 presidennya, saya hanya bersifat obyektif dengan apa yang telah dicapai pak Jokowi memang nyata dan bermanfaat. Hanya orang yang hatinya berisi kebencian dan dengki yang mengingkarinya.

Tutik Fatmawati Saiful: Saya setuju dngn Panji Herdian Octalibriana,,siapapun nanti yg jd presiden kl buat kmi gk ada ngaruhny..tpi yg jelas yg sy rasakn d masa jokowilah hidup kmi makmur..Alhamdulillah.
Siapapun nanti yg jd mudah2an Indonesia tetap damai..

Djoko Indotani: Bang deny emang jago membakar semangat 45,,,,,salut bang deny,,,,,salam dua periode,,,,,,,

Abe Sarjono: Jokowi, presiden bagi seluruh suku bangsa, heran.... masih ada saja yg membenci.

Slamet Riyadi: Di jaman pak Jokowi lah saya sempat ke Papua dan merasakan papua bagian Indonesia sebelumnya terasa papua itu jauuh. Saya sempat ke Sorong, Biak dan Babo. Senang dengan kemajuan di sana.

Ashari Budianto: Ini kemerdekaan yg sesungguh y kemerdrkaan di dapat bukan dari cpa yg benar dan cpa yg salah kemerdekaan adalah menikmati hasil dari perjuangan itu sendiri

Hartendra: Saya membela Pak Jokowi karena saya yakin pohon akan besar kalo tetap menjaga akar nya kuat bukan dengan mengganti dgn akar pohon lainnya

Baca: Prediksi Timnas Indonesia Vs Thailand Malam Ini, Berikut Link Live Streaming RCTI Jangan Lewatkan

Baca: Lama Bungkam, Akhirnya Jessica Akui Hubungannya dengan Rcihard Kyle Seperti Ini

Simak tulisan Denny selengkapnya:

"KENAPA AKU MEMBELA JOKOWI..

"Kenapa kamu selalu membela Jokowi ?"

Begitu pertanyaan dari sekian ratus pesan yang baru kubuka pelan-pelan. Satu pertanyaan yang membutuhkan seribu jawaban. Tidak cukup halaman jika harus membahas satu persatu apa yang sudah ia lakukan..

Tapi cukuplah saudaraku di Papua yang menjawabnya...

Ketika aku berkunjung ke sebuah desa di Papua, aku menemui satu keluarga disana. Kala itu matahari mulai terbenam, dan satu persatu lampu di rumah-rumah mulai dihidupkan..

"Listrik baru masuk di desa kami dua tahun lalu.." kata sang bapak sambil mengunyah sirih di mulutnya. "Dulu disini gelap gulita. Bahkan saya tidak bisa melihat orang yang duduk di sebelah mengobrol dengan saya.."

Sang bapak tertawa getir mengingat masa dimana selama berpuluh tahun Indonesia merdeka, ia baru merasakan arti kemerdekaan yang sebenarnya. Baru merasakan..

Halaman
123

Berita Terkini