"Tiap sel dilengkapi dengan satu CCTV, itu belum (CCTV) yang ada di blok dan tempat strategis lain. Tiap blok juga dilengkapi jammer, agar tak ada sinyal selular yang masuk," jelas sulung dari tiga bersaudara itu.
Tak hanya itu, dia menambahkan, di empat sisi dalam tembok pagar sebagai pembatas dengan lingkungan luar lapas juga terdapat sensor khusus yang tak kasat mata.
Sensor yang sangat sensitif itu berada di ketinggian sekitar 2 sampai 3 meter.
"Jika ada yang memanjat tembok pembatas pasti terdeteksi. Bahkan, cicak lewat pun (di area sensor itu) dapat terdeteksi petugas," ujarnya.
Gambar dari CCTV di setiap sel dan di tempat strategis lain serta sensor di tembok pembatas dipantau petugas di ruang kontrol yang selalu dijaga sedikitnya tiga petugas dalam tiap shift.
Di control room, terdapat 11 layar besar yang berjajar, menampilkan tiap gambar dari CCTV dan sensor khusus itu.
"Di control room ini semua area lapas dapat terpantau secara baik. Sehingga, tiap pergerakan apapun dapat dilihat dan terekam," terangnya.
Tak hanya pegerakan napi terkontrol, demikian juga dengan petugas yang ada.
Dengan izin khusus dan didampingi Kalapas Kelas I Batu, Tribun Jateng berkesempatan melihat langsung kondisi sel maksimum security tersebut.
Baca: Pemilu Malaysia - Singkirkan Najib Razak, Mahathir Mohamad Jadi Perdana Menteri Tertua di Dunia
Penjagaan Ketat
Sebelum masuk ke bangunan bertingkat yang berada di bagian paling belakang lapas, Tribun Jateng melewati penjagaan ketat dan berlapis.
Sesampainya di Blok C, Jonggo menunjukkan kondisi di dalam ruangan, di mana terdapat dua sel saling berhadapan, dengan ukuran masing-masing lebar sekitar 1,5 meter dan panjang sekitar 4 meter.
Di bagian atas pojok sel tampak satu unit CCTV yang terpasang.
Selain itu, terdapat satu alas tidur tipis berwarna hitam yang dilengkapi bantal kecil.
Di ujung sel juga terdapat WC jongkok, komplit dengan bak mandi kecil di sisi kanannya.
Karena dalam satu ruangan terdapat dua sel, artinya setiap terpidana hanya bisa berkomunikasi dengan satu orang, yakni yang berada di ruangan itu.
"Narapidana tidak bisa keluar sel jika tidak ada keperluan penting. Total ada 83 orang tenaga kerja dan rencana akan ditambah 30 petugas. Selain empat blok juga ada blok pengasingan dan isolasi," imbuhnya.