Mengintip Ngerinya Nusakambangan Tempat 155 Napi Terorisme Ditahan, Cicak Lewat Pun Dapat Terdeteksi

Editor: Sakinah Sudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petugas Lapas Nusakambangan siap siaga menjaga lembaga permasyarakatan tersebut, 7 Februari 2014. (Tribun Jateng/Adi Prianggoro)

Matahari menyemburkan sinar keperakan saat jarum jam menunjukkan pukul 07.15.

Sesekali, ia mengisap dalam-dalam asap dari kretek yang men‎yala di tangannya.

Baca: Sehari Usai Kepergian Ipda Yudi, Istri Korban Kerusuhan di Mako Brimob Itu Melahirkan Anak Laki-laki

Baca: Akademisi UINAM Sebut IYL-Cakka Unggul Debat Pamungkas Pilgub Sulsel

"Tidak ada tahanan di sini sejak beberapa waktu lalu, hanya ada John Kei di sel isolasi, tapi kami masih berjaga seperti biasa," kata Joko, saat berbincang dengan Tribun Jateng, baru-baru ini.

Menurut dia, sejak beberapa waktu belakangan para narapidana (napi) di Lapas Batu dipindahkan ke lapas lain di Pulau Nusakambangan.

Hal itu seiring dengan renovasi di Lapas Batu‎, untuk digunakan sebagai hunian napi kasus narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) yang masuk kategori 'high risk'.

"Renovasi sudah selesai, tapi belum difungsikan," ucapnya.

Baca: Diobati Orang Tak Dikenal, Nenek di Bone Ini Malah Kehilangan 10 Gram Emas

‎Kepala Lapas (Kalapas) Kelas I Batu Nusakambangan, Sujonggo mengatakan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengubah lembaga yang dipimpinnya menjadi lapas high risk khusus untuk napi kasus Narkoba.

Menurut dia, proses renovasi mulai dilaksanakan pada Oktober 2017.

Lantaran itu, sejak Agustus silam para napi secara bertahap dialihkan ke lapas lain yang masih berada di Pulau Nusakambangan.

Jonggo, sapaannya menyampaikan, usai menjadi lapas high risk, kapasitas Lapas Batu berkurang‎ secara drastis.

Baca: Wabup Pinrang Minta Lomba Bercerita Terus Digalakkan

Baca: Pesan Tiga Kamar, Dapat Diskon di Hotel Parbet Soppeng

"‎Dulu penghuni di sini mencapai 750 orang. Saat ini, kapasitas yang ada hanya untuk 96 napi. Itu kapasitas sementara, nanti bisa ditambah dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.

Terang saja, kapasitas untuk napi di Lapas Kelas I Batu jauh berkurang. Di Lapas itu, nantinya satu sel hanya dihuni satu napi.

"Satu sel satu orang, yang gerak-geriknya akan dipantau selama 24 jam penuh," jelasnya.

Jonggo menyatakan, ‎sel napi high risk khusus narkoba itu terletak di bagian paling belakang Lapas Batu.

Ke-96 sel napi itu terbagi dalam empat blok, yaitu A, B, C, dan D.

Halaman
1234

Berita Terkini