Kepala Sekolah, Subaeda Sawi mengatakan, murid kelas IV sebanyak 31 orang, sementara kelas III sebanyak 28 orang. Padahal idelanya, dalam satu ruang hanya bisa diisi 28 orang.
Hal tersebut membuat proses belajar mengajar, terganggu. Apa lagi, saat dua guru yang membawakan materi berbeda bersamaan menjelaskan di dalam ruangan.
"Kalau satu guru menerangkan soal matematika, sementara guru lainnya, juga menerangkan pelajaran bahasa. Suaranya di dengar oleh semua oleh murid di dalam ruangan," ujarnya.