Seluruh penumpang selamat.
Nah, peristiwa tersebut bukanlah sebuah peristiwa sungguhan, melainkan hanyalah sebuah simulasi dari latihan Sriti Gesit yang digelar Lanud Sultan Hasanuddin selama 4 hari.
Kata David, skenarionya adalah terjadi pembajakan terhadap pesawat sipil dan TNI AU langsung melakukan penyergapan serta penyelamatan penumpang.
"Jadi ceritanya, pesawat sipil dibajak oleh pihak asing. Setelah mendapat informasi, prajurit langsung siaga dan terbang menggunakan Sukhoi untuk memaksa pembajak lepas landas ke bandara," kata David.
Baca: BJ Habibie Meninggal - Sudah 5 Kali Beliau Dikabarkan Wafat, Nomor 4 saat Hadiri Acara
Baca: Majelis Hakim Ungkap Cara Veronica Tan Kelabui Ahok, Nama JT di HP Diganti Pakai Nama Begini
Baca: Baru Cerai dari Ahok Karena Good Friends, Tubuh Veronica Tiba-tiba Disorot, Ada Apa? Perhatikan
Latihan tersebut dikerjasamakan dengan Air Nav.
Hal itu dilakukan untuk menanggulangi serangan yang berakibat fatal bagi Indonesia.
Lanud melibatkan pesawat Sukhoi 27/30 MK dari Skadron Udara 11, Angkasa Pura I, dan AirBav, Satuan Paskhas 466, dan Denhanud 472.
Reaksi Penumpang
Simulasi ini menjadi kejutan (surprise) bagi penumpang.
Mereka pun bisa melihat langsung kesigapan TNI AU jika terjadi serangan atau pembajakan.
"Ceritanya, Sukhoi mengupayakan menyelamatkan dan membantu penumpang untuk segera mendarat," katanya.
Selain aksi Sukhoi di udara, penumpang juga melihat langsung cara pasukan di yang standby di darat untuk menangkap pembajak.