Detik-detik Kematian Kiran Tatto, Begini Kesaksian Bripda Hary, Polisi yang Tembak Bos Begal itu

Editor: Ilham Arsyam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kiran 'Tatto'

"Tapi Saya Sumpah Adekku Demi Allah Dan Demi Kau Akan Saya Cari Itu Yang Bampoliko Pegang Kata2ku, Tampa Ada Bampol Kita Bertiga Bersodara Tidak Bakalan Bisaki Na Dapat Polisia Apa Lagi Na Tauki.."

"#Tunggu2mi Rejekimu Bampol. Carik Memang Mako Orang Yang Bisa Jagaiko Dengan Baik2. Inakkemi Di Kana Kiran Tatto. Siksa Memangmi Komandan Adekku. Tapi Bakalan Ketemu Jaki Itu Suatu Saat Nanti Tapi Ntah Dmana Lokasinya. Salam Dari Kancil."

Kesaksian polisi yang menembak

Kiran Tatto ditangkap sekira pukul 22.30 Wita, Minggu, 21 Januari 2018.

Polisi lalu mengembangkan kasus ini dengan mencari rekan pelaku di Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.

Awalnya, tersangka kooperatif untuk menunjukkan kediaman rekannya. Namun, tiba-tiba saat berjalan, ia hendak merebut pistol yang terselip di pinggang Bripda Hary.

“Tiba-tiba dia (Kiran) yang berada di samping saya mau rebut pistol. Tetapi saya pertahankan,”beber Bripda Hary.

Hary berhasil mendapatkan pistolnya. Tembakan peringatan pun diberikan, namun tidak diindahkan Kiran. Tembakan tegas pun dilakukan polisi dan dua peluru menembus dada tersangka.

Tersangka dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk mendapatkan penanganan medis, namun dalam perjalanan tersangka meninggal dunia.

Ini bukan kali pertama polisi Sulsel menembak mati bos begal.

Pertengahan 2016 lalu, Satuan Reskrim, Polrestabes Makassar juga menembak mati seorang bos begal bernama M Zahdil Nazam (26) alias Iyong.

Iyong adalah pemimpin geng Kpm.

Tubuh peneror sadis warga Makassar itu tertembus peluru, setelah sebelumnya berulang kali dilaporkan menebas korbannya demi merampas barang berharga.

Anda mau mengenal Iyong lebih rinci?

Berikut ini sembilan fakta tentang pemuda yang tewas pada usia 24 tahun karena kejahatannya.

Halaman
123

Berita Terkini