TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang pemuda bernama Muhammad Kiran (21) alias Kiran Maulana alias Kiran Tatto ditembak mati polisi dari Anti Bandit Polres Gowa pada Senin (22/1/2018).
Kiran Tatto adalah bos begal yang cukup meresahkan warga Makassar-Gowa beberapa tahun terakhir.
Pada 2015 lalu ia ditangkap.
Saat itu ia tercatat memimpin kelompok begal Mappakoe.
Setelah Kiran ditangkap, aktivitas Mappakoe redup.
Setahun kemudian, Kiran menghirup udara bebas, lalu beraksi lagi sejak akhir 2016.
Baca: Begini Ungkap Kesedihan Andi Harista, Pacar Bos Begal Kiran Tatto Usai Kekasihnya Ditembak Mati
Baca: 9 Fakta Kiran Tatto, Bos Begal Mappakoe yang Ditembak Mati, No 5 Punya Tanda ini di Pelipisnya
Kiran kemudian membentuk geng baru bernama B-13 untuk jambret, membebegal, dan mencuri sepeda motor dengan menggunakan kunci letter T.
"Dalam perkembangannya, kelompok B-13 sampai saat ini merekrut sekitar 30 orang members yang pada umumnya berasal dari siswa dengan kisaran umur 15-25 tahun," kata Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga saat menjelaskan geng tersebut.
Usai beraksi, anggota B-13 biasanya berkumpul di sekitaran Lapangan Syech Yusuf, Sungguminasa, Gowa.
"Kiran dkk kumpul bersama di sekitar Lapangan Syech Yusuf untuk berbagi hasil (kejahatan) dan mengkonsumsi narkoba," ujar Shinto lebih lanjut.
Aksi B-13 juga sangat meresahkan dan bahkan tak segan mengancam warga yang menjadi anggota Banpol (Bantuan Polisi) atau informan polisi.
Sepekan sebelum ditembak, Kiran melalui akunnya pada Facebook, Minggu (14/1/2018) menulis sebagai berikut.
"Baik2 Mako Di Dalam Saja Adekku, Seandainya Nda Ada Bampol Yang Bantu Polisi Tidak Bakalan Ada Yang Tauki Bikang Dmanaki Bermalam Dan Dmanaki Bergaul,"