"Gua lupa berapa unit. Satu gudang. Pajaknya berapa juga lupa. Kalau Lamborghini Rp 12 miliar, misalnya, hitung saja berapa pajaknya setiap tahun," ujar Hotman.
Tak hanya mobil mewah, Hotman Paris juga memiliki tak kurang dari 200 unit ruko di wilayah ibukota, 60 diantaranya tersebar di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Untuk membeli 200 ruko tersebut, paling tidak harta yang dimiliki olehnya harus 1 triliun rupiah, dilihat dari harga per ruko 5 miliar rupiah.
Pernah suatu kali Developer Agung Podomoro meluncurkan proyek ruko barunya di daerah Sunter, Hotman pun sontak memborong 15 unit ruko.
Usia 58 Tahun
Dikutip dari Wikipedia.org, Hotman lahir di Laguboti, Sumatera Utara, 20 Oktober 1959.
Sekarang, usia dia adalah 58 tahun.
Hotman yang bergerak pada bidang hukum bisnis internasional dijuluki sebagai “Raja Pailit” dan pengacara selebritis Indonesia, serta pengacara Rp 30 miliar.
Mendapatkan julukan 'Celebrity Lawyers', ‘The Most Dangerous Lawyer’ oleh majalah SWA, dan 'Bling-bling Lawyer' oleh salah satu majalah di Australia.
Pada media sosial, Hotman kini gencar memperingatkan para istri agar menjaga suaminya dari bahaya laten "pelakor" atau singkatan dari perebut laki orang.
Sebagai pengacara sukses, Hotman selalu bekerja keras untuk kesuksesannya.
Saban hari, dia selalu bangun pukul 04:00, pukul 05:00 sudah di kantor, dan membuka kantor pada pukul 06:00.
Hal ini dinyatakannya bukan karena menyiksa diri atau rakus terhadap uang, tetapi karena suka kepada pekerjaannya.
Hotman mengatakan rahasia suksesnya yaitu "Lawyer ada tiga jenis, lahir dari kandungan sudah jadi lawyer, berbakat gitu lho, born to be a lawyer. Lalu lawyer bagus, dan yang ketiga lawyerbodoh. Sepertinya saya lawyer yang memang sudah berbakat, di tambah dengan bekerja keras. Dan pendidikan dari orang tua".
Selain itu menurutnya, profesi lawyer bukan profesi hafalan, bukan profesi karena dikasih, misalnya ada anak yang dikasih jadi direktur karena dikasih oleh orangtuanya, profesi lawyer itu harus karena pengalaman dengan melakukan, dengan bekerja by doing, lawyer tidak mungkin jadi pengacara hebat kalau bukan karena pernah bekerja bertahun-tahun sebagai anak buah.