Baca: Begini Reaksi Orang Amerika Saat Repper Rich Chigga Ngaku Asli Indonesia
Baca: Mahasiswa di Makassar Galang Dana untuk Korban Erupsi Gunung Agung Bali
Namun ketika ada tetangganya di Ketapang ada acara seperti selamatan.
Maka Yogi selalu mengajaknya untuk pergi ke acara tersebut.
“Katanya ayo ma kita pergi ke tempat orang amin-amin. Saya tanya di mana, katanya itu menunjukkan tempatnya, ternyata tempat orang Muslim selamatan gitu,” kenangnya.
Kemudian ketika awal Yogi masuk sekolah meminta izin kepadanya untuk ikut teman-temannya mengaji dan solat.
Lantaran merasa berbeda keyakinan ia awalnya melarang Yogi.
“Saya bilang tak boleh, kita kan beda, tak sama, saya bilang gitu,” ungkapnya.
“Tapi dia bilang mau ikut Islam saja. Di rumah ini kan ada handuk sering dibuatnya alas untuk sajadah, dia belajar sembahyang sendiri. Bahkan dia selalu mengajak teman-temannya seperti solat di rumah ini dan dia imamnya,” tuturnya.
Baca: Sektor Sangatta Resmi Bergabung, Maczman Kaltim Siap Merahkan Segiri
Menurutnya kejadian itu pernah juga direkam abang Yogi. Kemudian ketika masih kelas satu SD Yogi juga selalu menghilang dari rumahnya, sore menjelang Magrib dan siang Jumat.
“Pas Jumat tak sengaja melihat seperti Yogi pakai kopiah dan baju koko,” jelasnya.
“Ternyata benar dan ketika pulang saya tanya dari mana, katanya dari masjid. Rupanya dia minjam baju kawannya untuk Solat Jumat. Saya bilang benar-benar Yogi, nanti kamu masuk Islam, dijawabnya dia memang mau masuk Islam,” lanjutnya.
“Rupanya tiap sore hilang dia melihat cara orang Solat di surau dekat sini. Kalau pukul 15.00 WIB dia selalu pergi ke tempat-tempat pendidikan agama Islam. Di sekolah pun tak mau belajar agama kami, dia hanya mau belajar pas pelajaran agama Islam,” tambahnya.
Kemudian pernah juga tetangganya mengatakan kalau Yogi menghilang sore maka dengar saja di Surau.