Wilayah Memang Pelosok, Tapi Tidak dengan Jaringan Internet Bagi Guru SMPN 2 Rampi

Penulis: Arif Fuddin Usman
Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa SD berjalan di lapangan Desa Tedeboe di Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu. Meski berada di pelosok, jaringan Telkomsel bisa diakses.

Ucapan Mujur tak mengada-ada. Pada tahun 2015 (Rampi Dalam Angka, 2016), jumlah total murid dan siswa tercatat di Kecamatan Rampi sebanyak 992 orang, terdiri dari 88 murid Taman Kanak-kanak, 459 murid SD, 275 siswa SLTP, dan 170 siswa SLTA. Jika dilihat dari jenis kelamin, jumlah murid laki-laki sebanyak 500 murid dan jumlah murid perempuan sebanyak 492 murid.

Mujur SPd, Guru SMPN 2 Rampi (dok tribun timur)

Data BPS lainnya, jumlah total guru di Kecamatan Rampi sebanyak 112 orang, terdiri dari 32 guru tetap dan 80 guru honorer. Jika dilihat per jenjang pendidikan, jumlah guru di jenjang taman kanak-kanak sebanyak 7 orang, Sekolah Dasar sebanyak 58 orang, SLTP sebanyak 28 orang, dan SLTA sebanyak 19 orang.

Sekolah di Luar

Meski ada sekolah lengkap di Rampi, namun tak semua anak-anak di wilayah ini bersekolah di sana. Mujur menyebutkan, beberapa anak dari keluarga yang mampu, rata-rata menyekolahkan keluar Rampi. Tentunya dengan maksud mendapatkan pendidikan yang lebih baik, seperti di Kota Masamba.

Baca: Antisipasi Jaringan Santoso, Polres Lutra Perketat Perbatasan Seko dan Rampi

“Kalau tamat SMP, ternyata cukup banyak yang berminat melanjutkan sekolah. Di Rampi ada SMA. Kalau dari keluarga yang agak mampu biasanya menyekolahkan ke kota, ke Masamba. Ada juga ke (Kota) Palu ada juga ke SMK di Malangke, atau SMA di Poso. Tentunya mereka akan indekos di sekolah-sekolah itu,” ujar Erwin.

Guru Erwin yang mengajar di SMPN 1 Rampi saat membeli voucher di rumah warga Rampi, Oktober 2017. Ia memanfaatkan jaringan Telkomsel untuk akses internet termasuk sosial media. (dok tribun timur)

Dari cerita Erwin, beberapa alumni SMPN 1 Rampi ini, ada yang berlayar sebagai pelaut, ada sebagai polisi, pegawai Bandara di Rampi. “Banyak juga berprofesi menjadi guru termasuk Ibu Linda yang merupakan alumni pertama sekolah ini,” tambah Erwin dari lulusan sarjana pendidikan dari Universitas Negeri Makassar ini.

Baca: Demi Porseni, Siswa SMA 1 Rampi Jalan Kaki 3 Hari ke Masamba

Baik guru Erwin maupun guru Mujur berharap, keberadaan jaringan Telkomsel di Kecamatan Rampi bisa lebih baik lagi. Agar guru-guru dan masyarakat makin lancar dalam berkomunikasi dan juga menikmati koneksi internet. Apalagi tagline Telkomsel, "Begitu Dekat Begitu Nyata" dan kini berubah menjadi "Paling Indonesia."  Karena Rampi adalah Indonesia. (*)

Berita Terkini