TRIBUNPANGKEP.COM, LABAKKANG - Petambak garam di Pangkep mendaftar haji gara-gara harga jual sekali garap tahun ini berlipat ganda.
Muhtar, Warga Kampung Bontonompo, Kelurahan Borimasunggu, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Sulsel girang melihat hasil panen garam melimpah ruah.
"Alhamdulillah, untungnya dipakai untuk daftar haji karena berlipat bisa sampai Rp 300 juta sekali panen tahun ini," kata Muhtar di Borimasunggu, Labakkang, Senin (14/8/2017).
Dia menambahkan, mendaftar haji lebih baik ketimbang membeli kendaraan karena itu bernilai ibadah.
"Senang sekali dan kami petambak disini tidak menyangka kalau garam-garam lokal Pangkep dilirik hingga ditengah kelangkaan garam, keuntungannya berlipat," ujarnya.
Jika biasanya sekali panen Muhtar hanya mengantongi Rp 30 juta sekali musim garap, kini ditengah kelangkaan garam, dia mengantongi keuntungan sampai Rp 300 juta untuk 3 ribu sak.
Sebelum keuntungan garam meningkat, Muhtar cuma bisa menjual garamnya Rp 20 ribu per sak dan kini dia menjualnya Rp 150 hingga Rp 200 ribu persak.
Muhtar menjelaskan, mengelola garam tergantung dari cuaca dan cara pengolahannya harus benar-benar diperhatikan
"Itu dilihat juga dari cara kita mengelola garam, harus benar-benar bersih yang ditempatkan di terpal khusus untuk budidaya garam," ungkapnya.
Jika musim kemarau seperti ini, petambak garam bisa memanen garamnya sepekan hingga enam bulan kemudian.
Muhtar menyebut sekali panen di lahan tambak seluas 1 ha para petambak di Kelurahan Borimasunggu bisa memanen 100 sak garam.