TRIBUNBONE.COM, AJANGALE- Jayadi Kusuma Bin Masing (31) warga asal Maroangin, Kelurahan Cina, Kecamatan Pammana, Wajo, Sulawesi Selatan meradang.
Pria kelahiran Maroangin 14 Mei 1986 yang berprofesi sebagai tukang bengkel ini melaporkan mertuanya Abu Bakar (48) ke Polsek Ajangale, Bone.
Jayadi merasa ditipu usai menikahi putri Abu Bakar, Novia Kolopaking (18) pada 2 Juli lalu.
Baca: Istri Kabur dari Rumah, Menantu Lapor Mertua ke Polisi di Ajangale Bone
Karena baru lima hari usia pernikahannya, Novi kabur dari rumah orangtua Adi, tepatnya Kamis (6/7/2017) malam.
Merasa ditipu, Jayadi mendatanginya Abu Bakar lalu meminta uang panaik dan mahar dikembalikan.
Sayangnya, keluarga Novi menolak. Alasannya uang panaik itu sudah habis dibelanjakan.
Adi, panggilan Jayadi, mengaku untuk mempersunting gadis yang baru setahun lulus SMA itu, ia mengeluarkan dana sebesar Rp 90 juta.
Baca: Pemkab Bone Siapkan Dana Rp 15 Miliar untuk Panwaslu
Menanggapi hal itu, netizen atau warga net ramai-ramai memeberikan nasehat kepada Jayadi bahkan ada yang menilai kejadian tersebuta adalah modus baru penipuan.
Berikut nasehat komentar warga net melalui fanpage facebook Tribun Timur.
Intang : Makannya jangan dinikahin kalau tidak cinta betul2 tdak akan kabur kalau suka sama suka ......alias cinta sama cinta.
Andi Raflixx : Kalo cuma lari biasa itu.. Bisa di kejar dan di cari.. Kn bisa dtng baik2 bicarakn lgi dgn keluarga perempuan. Mungkin karena anakx masi muda kali.. Jdi msi pemikiran kanak2.
Madie Jumadie : Mohon maaf klo sdh ambil jatah uang tdk bisa kembali. Kecuali ada perjanjian sebelumnya.
Radjak Bonaparte : Modus penipuan jenis baru, yang melibatkan anak dan org tua.