Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Perusahaan Daerah (PD) Parkir Makassar Raya memperketat aktivitas pengawasan di bulan ramadan 1438 hijriah.
Pengawasan akan di fokuskan di pusat belanja yang ada di Kota Makassar.
Dirut PD Parkir Makassar Irianto Ahmad Minggu (28/5/2017), mengatakan alasan ia fokus kepada aktivitas di pusat perbelanjaan karena di pastikan puluhan ribu warga dari daerah akan datang ke Makassar untuk berbelanja.
Lanjut Irianto, ada tradisi masyarakat Sulawesi Selatan untuk berbelanja jelang hari raya lebaran.
Baca: Ada MIWF, Tarif Parkir di Depan Fort Rotterdam Rp 3000, Bayar Dimuka
Baca: Parkir Liar Sekitar Mall Pannakukang
"Hari raya itu kita mau semua baru dan bersih, seperti hati ummat muslim yang bersih saat menjalani ramadan," kata Irianto.
Selain itu, memperketat pengawasan di pusat belanja untuk mencegah oknum yang beniat memanfaatkan momen ramadan.
Untuk penanganan oknum PD Parkir akan menurunkan tim terpadu yang telah dibentuk.
"Kita akan turunkan tim, karena momen ramadan kerap banyak dimanfaatkan oknum untuk membuka jasa parkir ilegal khususnya di pusat belanja," ujar Irianto.
Tim terpadu kata Irianto, diantaranya Polisi, TNI (POM), Dishub Makassar, Pemerintah Kecamatan, dan Satpol PP.
Ia mengungkapkan pusat perbelanjaan akan menjadi sasaran para oknum untuk melakukan aksinya.
Oleh karenanya mantan politisi Partai Golkar Makassar ini menuturkan bahwa jasa parkir di Makassar itu sebesar Rp 1000 motor dan Rp 3000 mobil.
Hanya saja kata Irianto, ada titik yang membuat pengendara harus membayar lebih dari retribusi normal. Titik itu diantaranya Toko Monalisa, Pasar Sentral, dan Pasar Butung.
Untuk tiga titik tersebut pengendara roda empat (mobil) dibebankan Rp 5000 sedangkan motor tetap Rp 1000.
Diyakini Irianto, puluhan ribu masyarakat akan ke Makassar untuk berbelanja busana muslim dan lainnya, olehnya itu ia akan menerapkan sistem drop out.
Tapi hal itu kata Irianto akan berlaku disaat kendaraan di obyek perbelanjaan membludak (full