Kontroversi Perda LAD Gowa

Polemik Perda LAD, Raja Gowa Temui Akbar Faizal

Penulis: Abdul Azis
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Raja Gowo ke-37 Andi Maddusila A Idjo menemui anggota Komisi III DPR RI, Akbar Faizal, Rabu (18/10/2016).

Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Raja Gowo ke-37 Andi Maddusila A Idjo menemui anggota Komisi III DPR RI, Akbar Faizal, Rabu (18/10/2016).

Raja bergelar I Maddusila Dg Mannyonri Karaeng Katangka Sultan Alauddin II tersebut menemui politisi partai Nasdem, Dapil Sulsel II itu di ruang kerja anggota Komisi III DPR RI, Senayan Jakarta.

Pertemuan ini dalam rangka mengadukan persoalan polemik pemberlakuan Perda No 5 Tahun 2006, tentang penataan lembaga adat budaya daerah.

Perda yang dibentuk bupati dan DPRD Gowa itu dianggap mencederai keluhuran sejarah, kearifan lokal, rasa keadilan dan kepastian hukum.

Tidak hanya itu, Perda tersebut memicu timbulnya gesekan dan konflik vertital dan horizontal yang ditandai dengan adanya pengerusakan benda-benda bersejarah serta pembakaran gedung DPRD Gowa belum lama ini.

"Persoalan yang dipicu lahirnya Perda Adat ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Untuk itulah, beliau datang meminta saya sebagai wakil rakyat dari Sulsel untuk turun tangan mencari jalan keluar yang baik, yang sejalan dengan aspirasi rakyat," ungkap Akbar Faizal melalui staf ahlinya, Rabu (19/10/2016).

Dalam pertemuannya itu, mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK tersebut pun menelpon Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo. Karena gagal tersambung, Akbar Faizal kemudian menelpon Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Sumarsono untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apa selanjutnya langkah pemerintah pusat.

Dalam rilis AF akronim Akbar Faizal, Sang Dirjen lalu menjelaskan secara panjang lebar persoalan tersebut dan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah pusat, kepada Akbar Faizal.     

Di akhir pertemuan, Akbar lantas meminta beliau agar bersikap tenang dan mengikuti proses yang sedang berlangsung.

Pria yang digadang-gadang maju sebagai calon Gubernur Sulsel itu juga menitipkan pesan.

"Adalah sebuah kehormatan jika kita bisa menjaga nilai-nilai luhur masa lalu untuk dijadikan bahan atau poin untuk memperbaiki kualitas masa depan kita," kata Akbar Faizal.

Berita Terkini