TRIBUNBONE.COM, KAJUARA- Tersangka Bripda Muhlis (24) disebut membunuh pacar sendiri, bidan Harmawati (23), saat larut malam, Jumat (12/8/2016).
Lokasi kejadian di tengah kebun tebu, Dusun Tappareng, Desa Lappa Bosse, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone.
"Sekitar jam dua malam," kata Kasat Reskrim Polres Bone AKP Hardjoko seusai memimpin rekonstruksi pembunuhan, di perkebunan tebu Tappareng, Rabu (21/9/2016) siang.
Kebun tebu tersebut tidak jauh dari kediaman orangtua Bripda Muhlis.
Menurut Hardjoko, Muhlis dan Harmawati ke kebun itu setiba dari Kota Makassar sekitar pukul 21.00 Wita, Kamis (11/8/2016).
Kurang lebih lima jam keduanya menempuh perjalanan dari Makassar ke Tappareng.
Beberapa saat berduaan di sela tebu, Muhlis dikabarkan tersulut api cemburu.
Tega. Muhlis mencekik leher gadis asal Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara itu hingga tewas.
Sesuai identifikasi adegan rekonstruksi, Muhlis ketika itu sempat memastikan sang kekasih tewas dan kemudian pergi.
Dia menuju rumahnya yang berjarak sekitar satu kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP).
Ayah Muhlis, Tahe, membenarkan kedatangan putranya ketika itu,"anak saya datang pada Jumat subuh."
Muhlis tak cukup 24 jam di kampung halaman seusai membunuh.
Sempat menunaikan salat Jumat, kemudian kembali ke Makassar.
"Muhlis saya lihat di masjid salat Jumat waktu itu," kata Kepala Desa Lappa Bosse, Andi Muh Ridwan kepada tribunbone.com, Rabu (21/9/2016).
Pelaku menuju Makassar sekitar pukul 16.00 Wita, Jumat (12/8/2016).
Empat hari kemudian, mayat Harmawati ditemukan warga setempat, Senin (15/8/2016) petang.
Esoknya, ulah Muhlis mulai tercium.
Penelusuran Polres Bone membuat Muhlis tak berkutik, langsung menyerahkan diri ke Markas Polda Sulsel, Selasa (16/8/2016) sore.
Selanjutnya, sekarang ini, kembali ditangani Polres Bone.
29 Adegan
Bripda Muhlis bersama pemeran Harmawati memeragakan 29 adegan saat rekonstruksi kemarin.
Pertama, dalam reka ulang itu pelaku bersama korban hendak menuju rumah orang tua pelaku dengan menggunakan sepeda motor metik Yamaha Mio.
Mereka sempat singgah di pinggir jalan, dekat lahan tebu karena korban mengaku sakit perut.
Saat mereka duduk bersama, handphone korban berdering berkali-kali, namun tidak digubris oleh korban.
Bripda Muhlis yang curiga, kemudian hendak merebut handphone korban.
Korban lalu membuka kartu dan baterai HP-nya melemparkannya ke tengah lahan tebu.
Keduanya pun cekcok, saling sikut memperebutkan telepon genggam tersebut.
Dalam reka ulang, Harmawati sempat mendorong dan menonjok dada Bripda Muhlis.
Muhlis kemudian membalas, memukul dan mencekik korban.
Setelah itu Bripda Muhlis mengikat leher korban dengan tali sweater yang dikenakan korban.
"Mereka bertengkar hingga berujung Bidan Harmawati dicekik hingga tewas," kata AKP Hardjoko.
Bripda Muhlis beberapa kali memastikan korban meninggal, kemudian meninggalkan TKP.
Ia kemudian meninggalkan tas korban beserta isinya di TKP.
Reka ulang pada bagian terakhir, Bripda Muhlis kemudian mengambil motornya menuju rumahnya yang berjarak hanya sekitar satu kilometer dari TKP. (*)