Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tim ISF Pulitzer Sosiologi UNM - PM Wija To Cerekang FGD Praktik Menjaga Kawasan Adat

FGD ini digelar di sekretariat PM-WTC yang bertempat di Dusun Cerekang, Desa Manurung, Kecamatan Kecamatan Malili, Luwu Timur.

Editor: Alfian
Istimewa/Sosiologi UNM
SOSIOLOGI UNM - Tim Impact Seed Fund (ISF) Pulitzer dari Prodi Sosiologi UNM gelar Focus Group Discussion (FGD) dengan Pejuang Muda Wija To Cerekang (PM-WTC) pada Senin (25/8/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUTIM -Tim Impact Seed Fund (ISF) Pulitzer dari Prodi Sosiologi UNM yang mengusung tema “Penjaga Ruang, Penutur Hutan: Kolaborasi Pemuda Adat Cerekang, Akademisi, dan Jurnalis Untuk Keadilan Ekologis”, gelar Focus Group Discussion (FGD) dengan Pejuang Muda Wija To Cerekang (PM-WTC) pada Senin (25/8/25).

FGD ini digelar di sekretariat PM-WTC yang bertempat di Dusun Cerekang, Desa Manurung, Kecamatan Malili, Luwu Timur.

Kegiatan FGD ini bertema “Praktik Penjagaan Kawasan Hutan Adat Oleh PM-WTC”.

Diskusi dilakukan dengan mengulas praktik-praktik yang dilakukan oleh PM-WTC dalam menjaga kawasan adat Cerekang.

PM-WTC adalah organisasi yang digagas oleh pemuda adat Cerekang dan berdiri pada tahun 2016.

Organisasi ini hadir sebagai upaya untuk menjaga kawasan adat Cerekang dari tindakan oknum yang berpotensi menimbulkan kerusakan di kawasan adat, misalnya illegal logging.

Dalam upaya menjaga kawasan adat, PM-WTC melakukan patroli rutin setiap 3 bulan sekali di kawasan adat.

Selain itu, PM-WTC juga melakukan kegiatan seperti penanaman pohon, membersihkan sungai, serta regenerasi pengetahuan melalui Kelas Ekologi.

Ketua PM-WTC, Adnan, mengatakan bahwa kegiatan FGD ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi pemuda adat Cerekang untuk bercerita tentang komunitasnya.

“Kegiatan seperti ini bisa memberikan ruang  bagi pemuda untuk berbagi pengetahuan dan menceritakan mengenai dirinya sendiri," kata Adnan.

Peserta yang hadir berjumlah 28 orang, terdiri dari kepala desa Manurung, ketua lembaga adat Cerekang, kepala dusun, dan anggota PM - WTC.

Sementara itu, Pembina WTC Usman Siabeng mengapresiasi kegiatan ini.

"Kami berterimakasih atas kehadiran teman-teman dosen UNM, krn sesungguhnya perjuangan mendapatkan pengakuan kawasan hutan adat masih panjang, terlebih menghadapi industri ekstraktif yang berkembang pesat dewasa ini. Sehingga dukungan kampus, LSM dan media sangat besar artinya bagi kami," ucapnya.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved