Antisipasi Kelangkaan, Pemkab Luwu Timur Ajukan Penambahan Kuota BBM ke ESDM Sulsel
Usulan tersebut akan diajukan pada pertengahan Oktober 2025 melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Selatan.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Lutim) berencana mengajukan penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) untuk tahun 2026 sebagai langkah antisipasi atas kelangkaan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
Usulan tersebut akan diajukan pada pertengahan Oktober 2025 melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (Dagkop UKMP) Luwu Timur, Senfry Oktavianus, menyampaikan pengajuan ini merupakan upaya Pemkab Lutim dalam menjaga stabilitas pasokan energi di daerah.
"BBM akan kita ajukan penambahan kuotanya di pertengahan Oktober nanti. Prosesnya melalui Dinas ESDM provinsi, lalu diteruskan ke Kementerian ESDM dan BPH Migas yang memiliki kewenangan menetapkan kuota nasional," kata Senfry kepada Tribun-Timur.com, Senin (6/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa pasokan BBM di Luwu Timur saat ini sudah kembali normal setelah sebelumnya sempat mengalami gangguan akibat keterlambatan suplai dari kapal Pertamina.
“Sekarang kondisi sudah stabil, dan kita harapkan tetap terjaga seperti ini ke depannya,” ujar Senfry.
Menurutnya, langkah pengajuan penambahan kuota BBM ini juga merupakan respons atas tingginya kebutuhan bahan bakar di masyarakat, serta sebagai bentuk keseriusan daerah dalam memastikan akses energi tetap terjamin.
“Ketika kami kunjungan ke Depot Pertamina Karang-karangan, SBM Pertamina menyampaikan juga akan berkunjung ke Lutim. Setelah itu, alhamdulillah tidak ada lagi kelangkaan. Mungkin kita dianggap kabupaten yang serius menangani masalah ini,” tambahnya.
Dalam usulan tersebut, Pemkab Lutim akan mengajukan penambahan kuota Pertalite dari 43.000 kiloliter (KL) menjadi 45.000 KL, dan Solar dari 28.000 KL menjadi 31.000 KL.
"Biasanya kuota kita 43 ribu KL untuk Pertalite, kami minta naik jadi 45 ribu KL. Untuk Solar dari 28 ribu KL, diusulkan menjadi 31 ribu KL," jelas Senfry.
Ia menambahkan, hasil keputusan resmi mengenai besaran kuota BBM untuk Luwu Timur akan diketahui pada akhir Januari 2026 setelah seluruh proses pengajuan ditinjau dan disetujui oleh instansi terkait.
“Nanti di akhir Januari baru kita tahu keputusan finalnya. Yang terpenting, kita berharap jangan sampai ada pengurangan dari kuota sebelumnya,” tegasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Luwu Timur dari Partai Gelora, Rusdi Layong, menyambut baik langkah pengajuan tambahan kuota BBM tersebut.
Ia menilai, penambahan kuota sangat penting untuk menjamin ketersediaan BBM bagi masyarakat, terutama di wilayah pelosok.
“Koordinasi ini sangat penting untuk memastikan distribusi BBM tetap terpenuhi secara adil dan merata,” ujarnya.
11 SPBU di Bulukumba Kehabisan Partalite Pukul 17.00 Wita, Warga Desak Pertamina Normalkan Kuota |
![]() |
---|
Pasokan Pertalite di Bulukumba Dikurangi dari 16 ke 8 Ton Per Hari |
![]() |
---|
Antrean Truk Mengular di SPBU Gowa, Solar dan Pertamax Habis |
![]() |
---|
Warga Jeneponto Kesulitan Dapat Pertalite, SPBU Ramai Antrean |
![]() |
---|
Antrean Panjang di SPBU Jl Abd Kadir Makassar Pagi dan Sore |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.