Opini
Prof Jamaluddin Jompa dan Makna Sejati Pengabdian Ilmiah
Bahwa ilmu pengetahuan bukanlah perlombaan lari cepat menuju pengakuan, melainkan sebuah ziarah yang membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan cinta
Namun, setiap langkahnya selalu diiringi oleh detak ombak yang sama, detak yang memanggilnya untuk kembali.
Di sanalah, di antara gugusan karang yang memesona dan arus bawah laut yang tak terlihat, ia menemukan panggilannya.
Kejeniusannya bukan hanya terletak pada kemampuannya menganalisis data, melainkan pada koneksi batinnya yang mendalam dengan alam.
Ia seolah memahami bahasa terumbu karang yang bisu dan dinamika tersembunyi yang membentuk ekosistem laut.
Penelitiannya tentang persaingan antara karang dan alga bukanlah sekadar kajian ilmiah, melainkan sebuah cerminan filosofis tentang keseimbangan hidup. Itulah mengapa karyanya begitu kuat; karena di dalamnya terkandung ketulusan, bukan hanya kepandaian.
Maka, mari kita semua terinspirasi.
Mari tanamkan dalam hati bahwa setiap penelitian yang kita lakukan, setiap teori yang kita bangun, adalah sebuah sumbangsih kepada bangsa dan warisan untuk generasi mendatang.
Bukan untuk sekadar memenuhi daftar publikasi, melainkan untuk membangun sebuah peradaban ilmu pengetahuan yang kokoh, yang berakar kuat di Bumi Pertiwi, dan yang cahayanya akan terus memancar, jauh melampaui batas waktu.
Perjalanan Prof Jamaluddin Jompa adalah bukti nyata bahwa kepemimpinan sejati lahir dari integritas, kompetensi, dan dedikasi tanpa batas.
Dari meneliti karang di laut Sulawesi hingga memimpin salah satu universitas terbaik di Indonesia, ia mengajarkan kita bahwa ilmu pengetahuan yang dibangun dari rasa cinta pada tanah air akan melahirkan pemimpin yang tidak hanya pintar, tetapi juga berhati mulia.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.