Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat, Ini Langkah KPI
Minyak jelantah kini jadi bahan bakar pesawat. KPI produksi bioavtur ramah lingkungan, emisi karbon turun hingga 81 persen.
TRIBUN-TIMUR.COM – Minyak jelantah kini resmi digunakan sebagai bahan bakar pesawat.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memproduksi bioavtur dari limbah minyak goreng melalui teknologi co-processing.
Produk bernama Pertamina Sustainable Aviation Fuel (PertaminaSAF) digunakan dalam penerbangan komersial perdana maskapai Pelita Air rute Jakarta–Denpasar, Rabu (20/8/2025).
Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, menyebut penerbangan ini bukan sekadar perjalanan udara, melainkan simbol transisi energi di Indonesia.
Menurutnya, PertaminaSAF adalah sebuah langkah besar dalam dunia aviasi di Indonesia.
Penerbangan spesial ini sekaligus menjadi bukti kalau KPI bisa menjadi pelopor energi hijau di Indonesia.
"Produk ini membuktikan bahwa kita memiliki kapabilitas dalam memproduksi produk bahan bakar pesawat masa depan,” ungkap Taufik via rilis Jumat (22/8/2025).
Baca juga: Pertamina FT Parepare Bersama Relawan Bersihkan Pantai dari 8 Ton Sampah
PertaminaSAF diproduksi oleh Kilang Cilacap dan telah melewati uji kualitas di laboratorium internal KPI serta laboratorium independen Lemigas.
"Ke depan, PertaminaSAF juga akan diujicobakan untuk diproduksi di Kilang Dumai dan Kilang Balongan," tambah Taufik.
Produk ini menggunakan Katalis Merah Putih buatan anak bangsa dan telah memenuhi standar internasional ASTM D1655 dan DefStan 91-091.
Kandungan karbon dalam PertaminaSAF lebih rendah 81 persen dibanding avtur berbahan fosil.
"PertaminaSAF adalah bioavtur sustainable pertama yang memiliki sertifikat internasional sustainability ISCC CORSIA berbahan baku campuran UCO atau minyak jelantah yang diproduksi di Indonesia," kata Taufik.
Titik beku PertaminaSAF juga lebih rendah dari standar internasional, sehingga aman digunakan di ketinggian ekstrem.
“PertaminaSAF tidak akan membeku di kondisi ekstrem, sehingga aman digunakan selama penerbangan. Aspek keselamatan yang sesuai bahkan melebihi standar internasional menjadikan produk ini memiliki nilai tambah yang semakin tinggi,” tutur Taufik.
Produksi dan distribusi PertaminaSAF melibatkan tiga entitas.
Yakni, KPI sebagai produsen, Pertamina Patra Niaga sebagai penyedia bahan baku dan distributor, serta Pelita Air sebagai pengguna.
“KPI dengan produk PertaminaSAF siap menjadi bagian dari dunia penerbangan masa depan. Inovasi ini akan menjadi keunggulan KPI dan kami optimis PertaminaSAF segera digunakan secara luas,” tutup Taufik.
KPI merupakan anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang pengolahan minyak dan petrokimia.
Perusahaan ini berkomitmen prinsip ESG dan telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC).(*)
Semarak HUT ke-80 RI, Pertamina Patra Niaga Gelar Kemerdekaan Riding |
![]() |
---|
Daftar Motor dan Mobil Dilarang Pakai Pertalite, Pasti Ditolak Petugas SPBU |
![]() |
---|
Shelter Puanmakari, Program CSR Pertamina Patra Niaga yang Jadi Contoh Nasional |
![]() |
---|
Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan LPG Aman di Wilayah Timur |
![]() |
---|
Kronologi Sumur Minyak Pertamina Meledak di Subang Jabar, 2 Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.