Opini
Merdeka untuk Siapa? Ironi 80 Tahun Indonesia Berdaulat
80 tahun Indonesia merdeka, tapi rakyat kecil masih terhimpit. Kemerdekaan terasa hanya milik pejabat dan elit, bukan seluruh rakyat.
Editor:
Sukmawati Ibrahim
Jika semangat itu dihidupkan kembali, kemerdekaan akan bermakna, bukan hanya simbol, melainkan napas kehidupan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Peringatan 80 tahun kemerdekaan bukan sekadar upacara, melainkan momentum introspeksi nasional.
Jika rakyat masih terhimpit, kesejahteraan hanya milik pejabat, dan kebijakan lebih mirip alat pemerasan daripada sarana keadilan, pantaskah kita berteriak lantang “Merdeka”?
Atau justru rakyat akan berbisik lirih, penuh kelelahan: “Ampungma...” (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.