Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perkawinan Adat Bugis di Tengah Pergeseran Era Klasik ke Kontemporer

Buku 'Botting Adek Ugi : Perkawinan Adat Bugis' Karya Prof Halilintar Lathief memantik refleksi menjaga tradisi ditengah globalisasi.

|
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Faqih Imtiyaaz
BEDAH BUKU - Buku Botting Adek Ugi : Perkawinan Adat Bugis Karya Prof Halilintar Lathief jadi pemantik diskusi pegiat budaya di Aula Tribun-Timur.com pada Kamis (14/8/2025) malam. Pergeseran era klasik ke kontemporer dinilai sah saja terjadi, hanya saja nilai dari tradisi perkawinan bugis harus tetap terjaga. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pernikahan adat bugis kian berkembang di era modern.

Adat bugis jadi perbincangan hangat di meja para pegiat budaya di Aula Kantor Tribun-Timur.com, Jl Opu Dg Risadju pada Kamis (14/8/2025) malam.

Buku 'Botting Adek Ugi : Perkawinan Adat Bugis' Karya Prof Halilintar Lathief memantik refleksi menjaga tradisi ditengah globalisasi.

Budayawan Andi Mahrus menilai ada pergeseran tradisi dalam realitas perkawinan adat bugis.

"Buku yang dibuat Prof Halilintar Lathuef berbicara tradisi adat botting klasik. Sementara berlaku di masyarakat tradisi botting kontemporer," jelas Andi Mahrus.

Mulai dari tahapan adat hingga pelaksanaan perkawinan kini dikemas lebih sederhana. Mengikuti zaman, katanya.

Baginya persoalan klasik ataupun kontemporer bukanlah masalah.

Itu hanyalah sebuah pilihan dengan catatan khusus.

"Silahkan melakukan dinamisasi, pengembangan sesuai kondisi tetapi nilai filosofi, pesan leluhur yang ada di simbol tradisi budaya jangan hilang," jelasnya.

Baca juga: Buku Tau, Manusia Bugis: Lasa Paddissengeng, Penyakit yang Banyak Diderita Gadis dan Janda Muda

Sebagai contoh tradisi mappaci, adat Bugis.

Mappaci sebuah prosesi adat suku Bugis yang dilakukan sebelum pernikahan. 

Kata "pacci" sendiri dalam bahasa Bugis berarti bersih atau suci.

Menurutnya mappaci sendiri sebuah tradisi hendaknya selalu ada dalam pernikahan bugis.

Sebab ada nilai leluhur dibaliknya.

"Mappaci itu saling mengsucikan hati, saling mengikhlaskan antara satu keluarga dan keluarga lain," ujarnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved